POLITIK

Sejarah JIS: Dari Era Foke, Jokowi hingga Anies Baswedan

DEMOCRAZY.ID
Mei 07, 2022
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Sejarah JIS: Dari Era Foke, Jokowi hingga Anies Baswedan

 Sejarah JIS: Dari Era Foke, Jokowi hingga Anies Baswedan


DEMOCRAZY.IDJakarta International Stadium (JIS) memiliki sejarah panjang sebelum diresmikan kepada publik pada April 2022. 


Pembangunan stadion di Tanjung Priok, Jakarta Utara, ini melewati empat kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta.


Berdasarkan catatan, empat Gubernur DKI Jakarta memiliki peran masing-masing dalam pembangunan JIS. Proyek ini bermula pada 2008 saat Jakarta dipimpin Fauzi Bowo (Foke).


Lahan yang kini menjadi JIS dulunya merupakan kawasan Taman Bersih Manusia Wibawa (BMW) dengan luas total 66,6 hektare. 


Kawasan itu merupakan aset Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berasal dari utang penyediaan lahan fasilitas sosial dan fasilitas umum tujuh perusahaan swasta.


Pemprov DKI pun menggusur bangunan-bangunan liar di kawasan tersebut pada 24 Agustus 2008. 


Selanjutnya, Pemprov DKI berencana membangun stadion bertaraf internasional di Taman BMW itu.


Namun, rencana itu terhambat karena sengketa lahan. Rencana pembangunan stadion itu pun menguap.


Kemudian, di era kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi), rencana pembangunan stadion itu kembali terdengar. 


Apalagi, saat itu Pemprov DKI Jakarta menggusur Stadion Lebak Bulus dan mengubahnya menjadi depo mass rapid transit (MRT) fase 1 Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia.


Pemprov DKI pun mencari lahan untuk membangun stadion pengganti Lebak bulus. 


Kala itu, Taman BMW menjadi salah satu alternatif pengganti Stadion Lebak Bulus.


Pada 28 Mei 2014, Jokowi yang saat itu masih menjadi orang nomor satu di Jakarta merencanakan pembangunan stadion internasional tersebut. Saat itu, Jokowi menegaskan pembangunan harus segera dimulai.


"Karena ini kalau tidak segera dikerjakan, tidak segera dimulai, dan kita tidak berani memutuskan ya stadion ini tidak akan mulai-mulai terus karena masih menunggu, menunggu. Menurut saya tidak seperti itu," kata Jokowi.


Jokowi mengklaim Pemprov DKI sudah mengurus bukti kepemilikan tanah dan mengajukan gugatan sengketa lahan.


Saat perencanaan itu, Jokowi juga menunjukkan dua sertifikat yang menandakan bahwa lahan di Taman BMW merupakan milik Pemprov DKI. 


Namun, pembangunan stadion bertaraf internasional tersebut tak kunjung terealisasi.


Kemudian, pada 2017, Djarot Saiful Hidayat yang saat itu memimpin DKI Jakarta kembali merencanakan pembangunan stadion di Taman BMW.


Politikus PDIP itu meletakkan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan club house dan fasilitas olahraga di kawasan yang akan menjadi lokasi stadion internasional di Taman BMW.


Djarot mengatakan Pemprov DKI memenangkan gugatan sengketa lahan di tingkat banding pada 2015. 


Pemprov DKI juga sudah mengantongi sertifikat hak pakai yang terbit 18 Agustus 2017.


Namun, lagi-lagi pembangunan stadion tersebut tak kunjung dimulai.


Anies Baswedan yang menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta mulai Oktober 2017 mengikuti langkah para pendahulunya dengan merencanakan pembangunan stadion bertaraf internasional tersebut.


Pada 14 Maret 2019, Anies pun memperkenalkan bahwa stadion yang akan dibangun ini bernama Jakarta International Stadium. 


Anies mengatakan bahwa gubernur-gubernur pendahulunya memiliki andil dalam pembangunan JIS.


Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu kemudian menugaskan BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk menggarap proyek tersebut. Setelah tiga tahun berjalan, JIS akhirnya rampung pada 2022.


Pada 19 April 2022, Anies menggelar peluncuran awal (soft launching) JIS. 


Saat itu, Anies mengatakan bahwa JIS merupakan bukti bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar.


"JIS menjadi salah satu dari deretan bukti bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar karena mampu mempersembahkan karya kolosal, karya yang tak hanya setaraf nasional, tapi juga mendunia," ujar Anies. [Democrazy/cnn]

Penulis blog