POLITIK

Puan "Diserang" Usai ke Wonogiri, Pengamat Duga Ada Politik Cuci Tangan Tutupi Kelemahan Ganjar

DEMOCRAZY.ID
Mei 10, 2022
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Puan "Diserang" Usai ke Wonogiri, Pengamat Duga Ada Politik Cuci Tangan Tutupi Kelemahan Ganjar

Puan "Diserang" Usai ke Wonogiri, Pengamat Duga Ada Politik Cuci Tangan Tutupi Kelemahan Ganjar

DEMOCRAZY.ID - Proses peresmian fasilitas air bersih untuk masyarakat Paranggupito, Wonogiri yang dilakukan Ketua DPR RI Puan Maharani berdampak pada munculnya narasi yang mendiskreditkan putri Megawati Soekarnoputri itu.


Setelah Puan mengungkapkan pada publik bahwa di Wonogiri ada daerah yang belum mendapatkan air bersih selama puluhan tahun, justru muncul "serangan" narasi bahwa Puan menyampaikan pernyataan bernada merendahkan masyarakat Jawa Tengah.


Fenomena itu dikomentari oleh Direktur Eksekutif Research Oriented Development Analysis (RODA) Institut, Ahmad Rijal Ilyas, Senin (9/5).


Ia menduga ada politik playing victim untuk mendiskreditkan Puan Maharani. 


Kaitannya dengan kepemimpinan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.


Rizal menjelaskan, paska kedatangan Puan meresmikan fasilitas air di Wonogiri, justru yang muncul narasi mantan Menko PMK itu menghina masyarakat Jawa Tengah karena hidup di bawah garis kemiskinan.


"Padahal yang sebenarnya adalah karena perhatian dan memberikan solusi yang tidak berhasil diselesaikan di kepemimpinan Gubernur Ganjar,. Ini dalam komunikasi politik adalah upaya mengalihkan kelemahan dengan cara playing victim," demikian analisa Rizal, Senin (9/5).


Menurut Rijal, hal itu mengindikasikan adanya dugaan politik cuci tangan sekaligus mencari kambing hitam politik agar Gubernur Ganjar citranya tetap positif.


"Narasi yang berkembang tentu saja harus diklarifikasi kebenarannya. Atau jangan-jangan isu itu disebar oleh pendukung figur yang selama ini mengagungkan citra, yang bertujuan memojokkan dan mendiskreditkan Puan," kata Rijal.


Menurut Rijal, narasi yang beredar seolah betul-betul keluar dari mulut Puan Maharani. 


Padahal, jika ditelusuri yang terjadi adalah dari keluhan masyarakat Parabggupito, Wonogiri, kepada Puan, yang kemudian diberikan solusi.


Ia mengaku heran kenapa justru yang muncul narasi seolah Puan menghina masyarakat Jawa Tengah.  


Kata Rijal, jika isu yang dibangun adalah kebohongan atau dipelintir maka dapat diduga ada yang sedang ingin bermain playing victim.


"Plus politik cuci tangan atas kegagalan menyejahterakan masyarakat di daerah yang dipimpinnya," ujarnya.


Pada akhir April lalu, Ketua DPR RI Puan Maharani meresmikan fasilitas air bersih untuk masyarakat Paranggupito, Wonogiri.


Dalam kunjungan itu Puan mengaku mendengar cerita bahwa ada wilayah di Wonogiri yang selama puluhan tahun belum mendapatkan air bersih. 


Bahkan warga hanya sering cuci muka saat membersihkan diri.


"Saya sampai nengok saat dibilang puluhan tahun. Ini bener tidak? Saya tidak menyangka kalau sampai puluhan tahun sulit mendapatkan air bersih," kata Puan saat memberikan sambutan peresmian keran air bersih di Desa Gendayakan, Selasa (26/4/). [Democrazy/rmol]

Penulis blog