AGAMA POLITIK

Pendeta Saifuddin Ibrahim Yakin Anies Menang Pilpres, Asalkan Masuk Kristen

DEMOCRAZY.ID
Mei 10, 2022
0 Komentar
Beranda
AGAMA
POLITIK
Pendeta Saifuddin Ibrahim Yakin Anies Menang Pilpres, Asalkan Masuk Kristen

Pendeta Saifuddin Ibrahim Yakin Anies Menang Pilpres, Asalkan Masuk Kristen

DEMOCRAZY.ID - Pendeta Saifuddin Ibrahim kembali menuai kontroversi. Kali ini secara lantang ia mengajak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk berpindah agama dari Islam ke Kristen mengikuti jejaknya.


Hal ini diucapkan Pendeta Saifuddin Ibrahim saat mengucapkan selamat ulang tahun untuk Anies yang ke-53 tahun. 


Selain untaian doa agar selalu diberi kesehatan dan kemuliaan, ia pun mengajak Anies untuk merubah kiblat.


Tak hanya itu, iming-iming pun diberikan Pendeta Saifuddin Ibrahim untuk Anies jika seandainya ia mau menerima Yesus sebagai juru selamat.


Seperti apa? Simak ulasan berikut.


Ajak Anies Bertaubat


Dalam video tersebut, seperti biasa Pendeta Saifuddin Ibrahim mengenakan jas berwarna hitam rapi. 


Ia mengutarakan pendapatnya untuk mengajak Anies bertaubat dan mengikuti jejaknya.


Tak lupa, ia pun mengajak Anies untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat. 


Hal ini diungkapkan Saifuddin Ibrahim dalam sebuah tayangan YouTube.


"Maka saya mengajak bapak untuk bertaubat, terima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juru selamat," ujar Saifuddin Ibrahim dikutip dari kanal YouTube Jaya Inspirasi pada Selasa, 10 Mei 2022.


Menyebut Anies Akan Menjadi Presiden


Pendeta Saifuddin Ibrahim menyebut jika seandainya Anies mengikuti perkataannya, maka bukan tidak mungkin pria 53 tahun ini akan menjadi Presiden.


"Maka bapak akan menjadi Presiden NKRI, Negara Kesatuan Republik Indonesia," tutur Saifuddin Ibrahim.


Ia pun berujar jika tidak melakukan apa yang ia ucapkan, maka kemungkinan besar Anies tak akan lolos menjadi Presiden pada pilpres tahun 2024 mendatang.


"Tapi kalau bapak terus begini, tidak mungkin bapak menjadi Presiden NKRI," ujarnya.


"Paling bapak akan tetap menjadi Presiden NKRI, negara kadrun republik Indonesia. Tapi gak boleh itu," pungkasnya. [Democrazy/hops]

Penulis blog