POLITIK

Hasil Survei: Masyarakat Cenderung Pilih Capres Jujur dan Anti Korupsi Dibanding Yang Merakyat

DEMOCRAZY.ID
Mei 20, 2022
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Hasil Survei: Masyarakat Cenderung Pilih Capres Jujur dan Anti Korupsi Dibanding Yang Merakyat

Hasil Survei: Masyarakat Cenderung Pilih Capres Jujur dan Anti Korupsi Dibanding Yang Merakyat

DEMOCRAZY.ID - Lembaga survei Indo Riset membeberkan kriteria paling penting yang harus dimiliki oleh seorang calon presiden ke depannya. 


Secara umum, responden lebih suka terhadap presiden yang jujur dan bersih dari korupsi, menggeser kriteria pemimpin harus merakyat atau sederhana. 


Survei ini dilakukan pada 11-17 April 2022. Mayoritas responden bekerja sebagai petani. 


Dalam survei Indo Riset ini, jumlah sampel survei mencapai 1.100 sampel. 


Dalam proses kendali mutu, data yang valid untuk dianalisis sebesar 1.096. 


Margin of error survei ini sebesar kurang lebih 2,96 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. 


Adapun wawancara dilakukan dengan tatap muka menggunakan kuesioner terstruktur.


Direktur Indo Riset Roki Arbi menjelaskan, responden diberikan pertanyaan mengenai kriteria Presiden ke depannya. 


Pertanyaannya adalah 'menurut bapak/ibu, manakah di antara hal-hal di bawah ini yang paling penting dimiliki oleh presiden Indonesia ke depan?' Roki membeberkan rakyat lebih suka terhadap presiden yang jujur dan bersih dari korupsi. 


Kriteria selanjutnya ialah merakyat atau sederhana, dan disusul kriteria tegas dalam mengambil keputusan. 


Berikut kriteria yang paling penting dimiliki oleh Presiden Indonesia ke depan:


1. Kejujuran dan bersih dari korupsi: 39,4 persen 

2. Merakyat/sederhana: 20,9 persen 

3. Ketegasan dalam mengambil keputusan: 16,2 persen 

4. Prestasi/kinerja dalam memimpin: 8,4 persen 

5. Pengalaman memimpin sebagai kepala daerah: 7,1 persen 

6. Cerdas/pintar: 4,8 persen 

7. Lainnya: 2,7 persen 

8. Tidak tahu/tidak jawab: 0,4 persen


Pengamat politik dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes melihat bahwa telah terjadi pergeseran selera masyarakat dalam memilih calon pemimpin. 


Pada pilpres yang lalu sosok yang sederhana dan merakyat merupakan kunci agar seorang capres dapat terpilih di dalam kontestasi. 


"Makanya kemudian Pak Jokowi yang merepresentasikan pemimpin yang sederhana dan merakyat itu dapat memukau atau menarik perhatian publik," ujar Arya dalam jumpa pers virtual yang digelar Indo Riset, Kamis (19/5/2022). 


Perubahan selera masyarakat ini, menurut dia, merupakan sesuatu yang positif. 


Artinya, masyarakat melihat bahwa sosok pemimpin ke depan yang dibutuhkan adalah yang berintegritas, jujur, dan bersih dari korupsi. 


"Saya kira ini kabar baik. Karena pemerintahan yang bersih, baik, berintegritas, itu memang sesuatu yang dibutuhkan untuk kepemimpinan ke depan," tuturnya. [Democrazy/kompas]

Penulis blog