AGAMA POLITIK

Gus Nur Ungkap Dosa Politik Anies: Semoga Jadi Bahan Taubat Pak!

DEMOCRAZY.ID
Mei 10, 2022
0 Komentar
Beranda
AGAMA
POLITIK
Gus Nur Ungkap Dosa Politik Anies: Semoga Jadi Bahan Taubat Pak!

Gus Nur Ungkap Dosa Politik Anies: Semoga Jadi Bahan Taubat Pak!

DEMOCRAZY.ID - Penceramah Sugi Nur Rahardja atau Gus Nur membahas tulisan Prabowo Subianto pecundang abadi. 


Nah mengulas tulisan itu kok Gus Nur singgung dosa politik Anies Baswedan lho.


Gus Nur mengungkapkan soal dosa politik Anies Baswedan dan setidaknya dosa masa lalu itu bisa menjadi jalan taubat bagi Anies.


Gus Nur mengatakan dosa politik Anies itu ya dimaklumi saja, kan dalam politik itu yang ada kepentingan abadi. Dulu yang lawan bisa jadi kawan.


Dosa Politik Anies 


Gus Nur menyinggung soal dosa politik Anies di masa lalu lho, saat bahas Prabowo. 


Apa sih dosa politik Anies yang disoroti Gus Nur? 


Mengulas Prabowo, Gus Nur singgung dinamika politik itu nggak ada yang tahu. 


Dulu Prabowo lawan Jokowi, tapi kini kan malah bergabung dengan Jokowi dalam kabinet.


Demikian halnya, kata dia, jangan salah dulu Anies juga bagian pendukung Jokowi. 


Tapi sekarang Anies berada di barisan bukan pendukung Jokowi.


Termasuk pula, dulu Jokowi dan Ahok didukung Prabowo dalam Pilkada DKI 2012, sebelum Jokowi Ahok 'cerai' dari kubu Prabowo dalam dua kali Pilpres.


"Ya itulah politik, kalau mau profesional, sebenarnya dulu Anies juga tim suksesnya Jokowi, tapi dalam momentum tertentu, di dimensi ruang waktu berbeda, kan politik itu berubah," kata Gus Nur dikutip dari Youtube Gus Nur 13 Official, Selasa 10 Mei 2022.


Nah selanjutnya, Gus Nur bilang kalau benar Anies dulu dukung Jokowi atau tim suksesnya, ya setidaknya itu jadilah pelajaran dan hikmah bagi pria yang kini digadang capres potensial di Pilpres 2024.


"Kalau Anies itu dulu bener pendukung Jokowi, ya mudah mudahan itu menjadi dosa politik, orang kan biasa punya masa lalu, punya dosa, itu jadi dosa politik, jadi bahan perenungan, bahan taubatan nasuha bagi pak Anies. Bahwa haq ya haq, bathil ya bathil ya kan," kata Gus Nur.


Rakyat Yang Abadi Jangan Kepentingan Yang Abadi


Belajar dari dinamika politik yang dinamis, kawan bisa jadi lawan dan sebaliknya, serta ada sebuah keyakinan yang abadi dalam politik itu kepentingan, Gus Nur menginginkan ada sosok yang bisa merevolusi ungkapan tersebut.


"Kita butuh pemimpin revolusioner, dalam politik adalah rakyat yang abadi, boleh pas naik capres itu pakai parpol, jadi petugas partai, tapi begitu terpilih tanggalkan lepaskan kendaraan parpol, full bekerja untuk rakyat," kata Gus Nur.


Kalau perlu, Gus Nur menginginkan pemimpin revolusioner yang nanti maju menjadikan dirinya sebagai presiden termiskin di Indonesia, dan membiarkan rakyat yang kaya.


"Saya butuh pemimpin yang seperti itu," katanya. [Democrazy/hops]

Penulis blog