POLITIK

Gawat! Ribuan Pekerja China Banjiri Indonesia, Sutiyoso Khawatir Pribumi Akan Tersisih: Kita Harus Waspada!

DEMOCRAZY.ID
Mei 23, 2022
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Gawat! Ribuan Pekerja China Banjiri Indonesia, Sutiyoso Khawatir Pribumi Akan Tersisih: Kita Harus Waspada!

Gawat! Ribuan Pekerja China Banjiri Indonesia, Sutiyoso Khawatir Pribumi Akan Tersisih: Kita Harus Waspada!

DEMOCRAZY.ID - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, mengatakan, saat ini ada ribuan warga negara asing (WNA) yang berasal dari China atau Tiongkok yang bekerja di Indonesia.


Mantan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) itu khawatir, pekerja asing tersebut bakal menetap dan lambat laun beranak pinak yang akhirnya menjadi mayoritas di Indonesia.


"Kok kita nggak sadar-sadar gitu lho, bukan apa saya orang intelejen saya bisa membaca, pegawai-pegawai itu yang di Kalimantan, di Sulawesi sampai Papua nggak akan pernah kembali ke sana. Pasti di sini," tegasnya dalam video yang diunggah kanal Youtube Refly Harun, dikutip Minggu 22 Mei 2022.


"Di Tiongkok punya anak dua, yang anak kedua ini kayak yatim piatu diperlakukannya oleh pemerintah. Nah di sini dia bikin anak sebanyak banyaknya. Artinya jangan sampai ini kita nggak sadar-sadar akhirnya mereka yang mayoritas bukan kita," ujarnya.


Menurutnya, silahkan saja pengusaha dari negara manapun menanam modal di Indonesia dan membawa tenaga ahli dari negaranya. 


Tapi harus tetap dibatasi hanya dua atau tiga orang saja, jangan sampai ribuan.


"Jangan sampe suatu saat kita itu tersisih ya. Saya jujur aja miris aja. Kok banyak sekali pekerja-pekerja asing datang," kata Bang Yos sapaan akrabnya 


"Jadi kita harus waspada sekali lagi ya. Kalau ini kita diem-diemin saya jamin orang itu nggak akan pernah pulang ke negaranya. Nggak akan pernah," sambungnya.


Bang Yos sapaan akrabnya mengatakan, bila migrasi WNA China ke tiap negara memang strategi untuk meringankan beban negara Tiongkok.


Pasalnya dengan jumlah penduduk sekitar 1,4 milyar, beban negara mengurusi keperluan mereka sangat berat. 


Dan satu-satunya cara adalah mengirim orang ke berbagai negara salah satunya Indonesia.


"Kalau saya jadi presiden Tiongkok ngurus 1,4 milyar orang orang itu mau bagaimana? Ngasih makannya ngasih papannya, ngasih sandangnya belum sekolahnya, belum rumah sakitnya nggak akan mampu. Maka yang paling mudah adalah ekspor orang," pungkasnya. [Democrazy/poskota]

Penulis blog