PERISTIWA

Ditolak Singapura, UAS Ngaku Sempat Mencuri di Pesawat Penerbangan Internasional: Itu Pertama Kali

DEMOCRAZY.ID
Mei 22, 2022
0 Komentar
Beranda
PERISTIWA
Ditolak Singapura, UAS Ngaku Sempat Mencuri di Pesawat Penerbangan Internasional: Itu Pertama Kali

Ditolak Singapura, UAS Ngaku Sempat Mencuri di Pesawat Penerbangan Internasional: Itu Pertama Kali

DEMOCRAZY.ID - Kontroversi ditolaknya Ustad Abdul Somad alias UAS dari Singapura masih terus berlanjut. 


Kekinian, viral video UAS mengaku mencuri di pesawat.


Banyak pihak masih tidak terima dengan penolakan UAS saat akan masuk Singapura berdemo di Kedubes Singapura, bahkan di antara mereka mengancam akan mengusir Dubes Singapura dari Indonesia.


Usai kasus itu, kini juga kembali viral banyak video UAS, salah satunya saat dia mengaku pernah mencuri di pesawat dalam penerbangan internasional dari Jakarta Ke Yordania.


Awalnya, UAS bercerita naik pesawat berangkat dari Bandara Internasional Soekarno Hatta menuju Yordania pada 1998 silam.


“Saya berangkat ke mesir tahun 1998 dari Pekanbaru ke Cengkareng, Bandara Soeta, Soekarno Hatta. Dari Cengkareng naik pesawat menuju Yordania,” kata UAS seperti dikutip dari kanal Youtube Para Bilal pada Minggu 22 Mei 2022.


Ustaz yang dikenal dekat dengan para selebriti hijrah itu mengatakan saat naik pesawat dirinya kedinginan.


Kemudian datang pramugari yang menawarinya selimut untuk dia kenakan. Dia pun menerima tawaran tersebut.


“Pas naik pesawat dingin, datang pramugari ngasi selimut. ‘You want?’ (saya jawab) ‘Yes.’ Kalau bilang yes aja bisa lah,” ujarnya.


Kemudian, dipakainya selimut tersebut. Saat mau turun dari pesawat UAS melihat salah satu kawannya memasukkan selimut tersbut kedalam tasnya.


“Pakailah, pas mau turun datang kawan saya dia masukkan di tas,” ujarnya.


Kemudian dia bertanya pada temannya apakah selimut tersebut untuk para penumpang? Temannya pun menjawab jika memang selimut itu diberikan pada penumpang.


“Saya tanya, ‘Ini untuk kita?’ Dijawab iya katanya,” jelas UAS.


Namun, saat dia sampai di asrama temannya yang lain heran dan menjelaskan pada UAS jika itu milik maskapai penerbangan dan UAS telah berdosa karena mencurinya.


“Udah turun sampai ke asrama baru teman saya nanya, ‘Mad itu kan punya pesawat?' (Dijawab oleh UAS), ‘kata kawan saya untuk kita.’ (Dijawab kembali oleh temannya) ‘dosa kau,’ katanya,” ujar UAS menerangkan.


Dari tanya jawab tersebut akhirnya UAS menyadari bahwa dirinya telah mencuri barang dari pesawat. 


Dan itu baginya adalah pengalaman mencuri untuk pertama kalinya.


“Itulah saya mencuri pertama kali,” tutur ustaz berusia 44 tahun tersebut.


Dia pun kemudian menyimpulkan bahwa harus memilih dalam berkawan atau berteman.


Hal itu karena jika salah memilih teman, jika kawan kita berbuat jahat maka kita bisa jadi akan terseret atau  terlibat kedalamnya.


“Jadi kalau berkawan nih pilihlah kawan yang baik-baik jangan sama pencuri ikut juga kita mencuri,” jelasnya.


Untuk diketahui UAS sempat ditolak masuk ke Singapura pada Senin, 16 Mei 2022 lalu.


Kementerian Dalam Negeri Singapura menyatakan bahwa negaranya menganggap UAS sebagai penceramah pro ekstremisme dan bom bunuh diri.


UAS dinilai tidak bisa diterima masyarakat Singapura yang multiras dan multiagama.


"Somad dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi, yang tidak dapat diteirma di masyarakat multi ras dan multi agama Singapura," dikutip dari Kementerian Dalam Negeri Singapura.


UAS dianggap sudah mengkhotbahkan bahwa bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina dan dianggap sebagai operasi 'syahid'.


Selain itu, UAS disebut pemerintah Singapura melontarkan komentar yang merendahkan agama lain seperti Kristen.


UAS memang pernah mengatakan salib sebagai tempat tinggal roh kafir. 


Dia juga sempat menyebut di muka publik apabila umat agama di luar Islam adalah kafir.


Karena beberapa statement dalam ceramah UAS itu dianggap merupakan masalah serius bagi pemerintah Singapura. 


Apalagi penduduknya terdiri dari beragam penganut agama.


"Pemerintah Singapura memandang serius siapa pun yang menganjurkan kekerasan dan/atau mendukung ajaran ekstremis segregasi. Somad dan teman perjalanannya ditolak masuk ke Singapura," bunyi pernyataan dari situs resmi Kemendagri Singapura. [Democrazy/hops]

Penulis blog