EKBIS

Anies Jalin Kerja Sama Bidang Transportasi Dengan Eropa, Anggota PDIP: Tak Boleh Pakai APBD!

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
EKBIS
Anies Jalin Kerja Sama Bidang Transportasi Dengan Eropa, Anggota PDIP: Tak Boleh Pakai APBD!

Anies Jalin Kerja Sama Bidang Transportasi Dengan Eropa, Anggota PDIP: Tak Boleh Pakai APBD!

DEMOCRAZY.ID - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri sejumlah penandatanganan perjanjian kerjasama bidang transportasi di Eropa. 


Wakil rakyat Jakarta dari PDIP mengingatkan agar rencana kerjasama yang baru diteken tak melibatkan APBD DKI.


"Kerjasama luar negeri yang diberitakan sehubungan dengan kunjungan Gubernur Anies ke luar negeri saat ini tidak diperkenankan melibatkan APBD. Kerjasama tersebut tidak boleh antara pemerintah DKI dengan pihak lain, baik kota, swasta atau pihak manapun di luar negeri," kata Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak kepada wartawan, Kamis (19/5/2022).


Gilbert menyatakan seluruh perjanjian antara pemerintah daerah (Pemda) dan luar negeri mesti melalui persetujuan dewan. 


Ketentuan ini, kata dia, merujuk pada Peraturan Pemerintah Pengganti Perrpu 2 Tahun 2014 ayat 10.


"(Jadi) Perjanjian itu hanya boleh antara BUMD (Badan) dengan pihak lain, dan itu pun tidak boleh meminta Penyertaan Modal Daerah (PMD) dalam pembiayaannya, karena bukan persetujuan DPRD. Kerja sama yang dilakukan Gubernur dengan sisa masa jabatan kurang dari enam bulan, sama sekali di luar pengetahuan DPRD," ujarnya.


Anggota Komisi B itu lantas menyinggung soal penggunaan APBD untuk ajang Formula E. 


Dia menilai Anies ceroboh menggunakan dana daerah untuk ajang balap mobil listrik itu.


"Kejadian dalam penandatanganan Formula E tahun 2018 yang menggunakan APBD tanpa persetujuan DPRD terlebih dahulu adalah perjanjian ilegal, karena melanggar UU," pungkasnya.


"Program Formula E yang jelas akan merugi di atas Rp 500 miliar dan menggunakan APBD ini adalah sebuah mahakarya yang buruk Gubernur Anies. Kecerobohan yang menggunakan APBD secara serampangan dan dibayang-bayangi tuntutan di arbitrase internasional di Singapura," sambungnya.


Selanjutnya, soal kerja sama yang dijalin Anies:


Sebagaimana diketahui, PT MRT Jakarta (Perseroda) bersama dengan Crossrail International telah melakukan pembaruan kesepakatan bersama yang dituangkan melalui nota kesepahaman (MoU) antara kedua belah pihak. 


Perjanjian ini disaksikan langsung Dubes RI dan Anies Baswedan.


Anies Baswedan saat itu menyampaikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin mengubah Jakarta dari kota yang padat lalu lintas dan tercemar menjadi kota yang lebih berkelanjutan dan tahan iklim.


Atas dasar itu PT MRT Jakarta (Perseroda) bersama dengan Crossrail International telah melakukan pembaruan kesepakatan bersama yang dituangkan melalui nota kesepahaman (MoU) antara kedua belah pihak.


Pembaruan kesepakatan ini ditegaskan dalam rangka perluasan jalur serta pembangunan sistem perkeretaapian perkotaan dalam mencapai mobilitas berkelanjutan secara global.


"Kerja sama ini merupakan tindakan kolektif dalam menghadapi krisis global untuk membangun dunia yang lebih tangguh dan berkelanjutan. Sejalan dengan tujuan ini, Jakarta telah mengatur ulang visi kota untuk berubah dari kota yang padat lalu lintas dan tercemar menjadi kota yang lebih berkelanjutan dan tahan iklim," paparnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/5).


Setelah itu, Anies Baswedan juga bertemu dengan CEO Bloomberg Finance John Moore. 


Pertemuan keduanya membahas mengenai kerja sama terkait pengoperasian kendaraan umum bertenaga listrik secara menyeluruh pada 2030 mendatang.


Upaya ini ditandai dengan penandatangan perjanjian kerja sama dengan Bloomberg New Energy (BNEF) di London, Inggris, Jumat (13/5/2022) lalu. 


Anies dan John Moore menyaksikan langsung penandatanganan kerja sama yang dilakukan oleh Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) M Yana Aditya dengan Global Head of Client Relations at BNEF Benji Kafri.


Anies menyatakan DKI Jakarta memiliki target mencapai nett zero emissions pada 2050 mendatang. 


Oleh karena itu, Anies memandang berbagai kebijakan perlu dibuat khususnya dalam menunjang aspek mobilitas perkotaan yang berkelanjutan.


"Ini satu diskusi yang menarik tentang sustainable mobility, pengembangan transportasi publik yang berkelanjutan. Kami bertukar pikiran terkait langkah-langkah mitigasi perubahan iklim. Tentu ini jadi kesempatan menjelaskan yang sedang dan akan dikerjakan di Jakarta," kata Anies Baswedan melalui keterangannya, Senin (16/5). [Democrazy/detik]

Penulis blog