POLITIK

Keras! Pengamat Kritik Partai Mahasiswa: Kaya Sekali, Dari Mana Dananya?!

DEMOCRAZY.ID
April 27, 2022
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Keras! Pengamat Kritik Partai Mahasiswa: Kaya Sekali, Dari Mana Dananya?!

Keras! Pengamat Kritik Partai Mahasiswa: Kaya Sekali, Dari Mana Dananya?!

DEMOCRAZY.ID - Pengamat sekaligus Koordinator Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti menyampaikan kritik terhadap Partai Mahasiswa Indonesia Selain Ray Rangkuti, Sosiolog bernama Ubedilah juga mempertanyakan dari mana sumber dananya mahasiswa bisa membuat partai, bahkan dirinya menyinggung dengan menyebut ‘hebat sekali’. 


Ray Rangkuti juga mengatakan bahwa mahasiswa seharusnya mengemban tanggung jawab sebagai kekuatan untuk mengoreksi pemerintahan yang sedang berkuasa dan bukan malah memperebutkan kekuasaan melalui partai politik.


“Mahasiswa adalah ikon gerakan moral, bukan untuk berkuasa tetapi memperbaiki kekuasaan,” ujar Ray, pada Selasa, 26 April 2022. 


Dalam undang-undang dasar setiap orang atau kelompok diberi hak untuk berkumpul dan mendirikan partai politik sesuai dengan aturan yang berlaku. 


Ray mengatakan, memang tidak ada yang bisa melarang mahasiswa untuk mendirikan partai politik dengan mengatasnamakan mahasiswa.


Meski begitu, menurut Ray semestinya mahasiswa tidak terjebak dengan politik praktis untuk memperebutkan kekuasaan dengan mengatasnamakan kelompok. 


Sebab pada hakikatnya partai politik adalah institusi yang mengejar kekuasaan. 


Maka dari itu, Ray menegaskan ada perbedaan landasan yang mendasar antara gerakan mahasiswa dan partai politik. 


Apalagi, kata Ray, budaya partai politik di Indonesia berbeda sifat dengan kultur gerakan mahasiswa.


“Dalam kultur politik di Indonesia, partai-partai punya kencenderungan memperjuangkan diri sendiri ketimbang kepentingan publik,” ujar Ray yang juga mantan aktivis mahasiswa 1998. 


Secara terpisah, Sosiolog Universitas Negeri Jakarta sekaligus mantan aktivis mahasiswa 1998, Ubedilah Badrun, memperkirakan keberadaan Partai Mahasiswa Indonesia justru mengancam gerakan mahasiswa. 


“Pada titik ini, keberadaan partai mahasiswa berpotensi tinggi memecah belah mahasiswa. Artinya bisa saja sengaja dibuat untuk memecah konsentrasi mahasiswa yang sedang melawan pemerintah,” kata Ubedilah Badrun, pada Selasa, 26 April 2022. 


Ubedilah menyayangkan ada kelompok mahasiswa yang hasrat politik praktisnya sangat tinggi sampai membentuk Partai Mahasiswa Indonesia. 


Dia juga mempertanyakan kemampuan keuangan yang dimiliki oleh para pengurus dan pendiri Partai Mahasiswa Indonesia. 


Sebab, untuk membuka kantor pusat dan perwakilan serta membentuk jaringan politik di seluruh provinsi di Indonesia membutuhkan biaya yang besar. 


“Kaya sekali jika mahasiswa punya partai dan punya kantor di semua provinsi dan kabupaten. Dari mana kira kira biayanya?,” ujar Ubedilah. [Democrazy/terkini]

Penulis blog