EDUKASI POLITIK

Biaya Kuliah Naik Era Jokowi, Sejumlah Mahasiswa Majalengka Gelar Aksi Tolak Wacana 3 Periode

DEMOCRAZY.ID
April 08, 2022
0 Komentar
Beranda
EDUKASI
POLITIK
Biaya Kuliah Naik Era Jokowi, Sejumlah Mahasiswa Majalengka Gelar Aksi Tolak Wacana 3 Periode

Biaya Kuliah Naik Era Jokowi, Sejumlah Mahasiswa Majalengka Gelar Aksi Tolak Wacana 3 Periode

DEMOCRAZY.ID - Sejumlah mahasiswa di Majalengka yang tergabung dalam organisasi HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) gelar aksi protes tolak wacana Jokowi 3 periode.


Selain tolak wacana Jokowi 3 periode, sejumlah mahasiswa tersebut juga lakukan aksi protes atas kenaikan harga BBM.


Aksi protes terkait wacana Jokowi 3 periode dan kenaikan harga BBM telah digelar oleh sejumlah mahasiswa pada Kamis sore, 7 April 2022.


Dalam aksi tersebut sejumlah mahasiswa mendesak Jokowi agar keluarkan sikap tegas terkait penundaan pemilu dan wacana 3 periode.


Aksi mahasiswa tersebut juga mendesak Jokowi agar membatalkan kenaikan harga BBM dan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).


Aksi protes yang dilakukan sejumlah mahasiswa tersebut berlangsung di depan kantor DPRD Majalengka.


Ketua organisasi HMI, Agi Muhlis Bahari dengan tegas mengatakan sejumlah kebijakan yang dibuat oleh pemerintahan Jokowi tersebut berdampak pada kesejahteraan mahasiswa.


Selain itu, Agi juga mengatakan rakyat Indonesia akan semakin terluka dan Jokowi telah mencederai rakyatnya sendiri.


"Dampak ke kenaikan BBM sendiri dirasakan langsung oleh kami sebagai mahasiswa dan masyarakat pada umumnya," dikutip pada Jumat, 8 April 2022.


"Jokowi diminta peka dan melihat suara rakyat yang tidak mengharapkan terjadinya kenaikan BBM, jabatan tiga periode dan penundaan Pemilu. Sebab tindakan itu telah melukai dan mencederai rakyat Indonesia pada umumnya," imbuhnya.


Sebagai perwakilan mahasiswa yang lain, Agi mengungkapkan selama Jokowi menjabat, biaya kuliah kian mengalami kenaikan.


"Selain itu, di masa jabatan Jokowi justru biaya kuliah naik. Kita di sini mewakili masyarakat juga, di mana selama ini masyarakat mengeluhkan dan kesulitan membeli atau mencari bahan-bahan dapur, khususnya minyak goreng," tegas Agi. [Democrazy/suara]

Penulis blog