DAERAH EKBIS

Wow! Harga Minyak Goreng Per Liter di Pegunungan Bintang Papua Capai Rp 60 Ribu

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
DAERAH
EKBIS
Wow! Harga Minyak Goreng Per Liter di Pegunungan Bintang Papua Capai Rp 60 Ribu

Wow! Harga Minyak Goreng Per Liter di Pegunungan Bintang Papua Capai Rp 60 Ribu

DEMOCRAZY.ID - Harga minyak goreng per liter di Pegunungan Bintang Papua berkisar Rp 60 ribu per liter. 


Harga ini dinilai wajar oleh masyarakat setempat. 


Bagaimana tidak, minyak goreng harus diangkut dengan pesawat terbang ke Oksibil, ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang. 


Per satu kilogram ongkos kirim dengan pesawat kargo dikenakan harga Rp 26 ribu. Itupun dengan kapasitas angkut yang terbatas. 


Kadang, pemilik kios di Oksibil atau distrik lainnya seperti Okbibab mencarter pesawat dari Sentani untuk mengirimkan sembako dagangannya. 


Harga ongkos sewa pesawat berbadan kecil dari Bandara Sentani ke lapangan terbang Abmisibil, Okbibab yaitu Rp 35 juta untuk sekali terbang.


Dengan demikian dapat dipastikan mahalnya harga sembako dan bahan bakar minyak di Pegunungan Bintang.


Negeri di Atas Awan


Peneliti Arkeologi BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), Hari Suroto menjelaskan Pegunungan Bintang dijuluki negeri di atas awan. 


Berada di ketinggian 1.800 hingga 3.000 meter di atas permukaan laut ( m dpl), dengan bentang alam lembah terhampar hijau, lekukan pegunungan tinggi, yang selalu ditutupi kabut setiap pagi.


Pegunungan Bintang merupakan kabupaten di pegunungan tengah Papua yang terletak paling timur, berbatasan langsung dengan Provinsi Western, Papua Nugini.


"Selama ini, Pegunungan Bintang dikenal sebagai penghasil kopi arabika terbaik, dengan rasa yang khas dan aroma yang kuat," jelas Hari, Minggu (13/3/2022).


Untuk menuju dan dari Pegunungan Bintang hanya dapat dilakukan dengan menggunakan transportasi udara. 


Pesawat jenis ATR melayani penerbangan dari Bandara Sentani ke Bandara Oksibil, ibukota Kabupaten Pegunungan Bintang.


Sedangkan dari Oksibil atau Sentani ke distrik-distrik yang terisolir dan terpencar di Pegunungan Bintang menggunakan pesawat terbang kecil jenis cessna grand caravan milik AMA atau Association Mission Aviation yang memiliki home base di Bandara Sentani. 


Pesawat jenis ini dapat mengangkut 2 awak kabin, 9 penumpang dengan maksimal muatan 1.200 kilogram


 "Kebanyakan pesawat perintis digunakan sebagai pesawat kargo yang dicarter untuk mengangkut sembako dari Sentani, Kabupaten Jayapura," jelasnya.


Tiket pesawat cessna grand caravan dari Sentani ke lapangan terbang Abmisibil, Distrik Okbibab Rp 1,9 juta. 


Sedangkan dari Distrik Okbibab ke Sentani, harga tiket Rp 1,2 juta. 


Harga tiket pesawat dari Oksibil ke Distrik Okbibab Rp 800 ribu, termasuk sebaliknya di harga yang sama.


"Harga bahan pokok di Distrik Okbiba atau distrik lainnya bisa 3-4 kali lipat dari harga yang berlaku di Jayapura. Harga mie instan misalnya Rp 10 ribu per bungkus, termasuk harga gula per kilogram Rp 60 ribu," katanya.


Selain itu, harga beras mencapai Rp 50 ribu per kilogram. Harga bensin Rp 60 ribu per liter, air minum dalam kemasan 1,5 liter harga Rp 45 ribu.


"Tak semua distrik terhubung sinyak telepon. Di Distrik Abmisibil, Distrik Okbibab hanya ada wifi satelit dengan biaya sewa Rp 80 ribu per 10 menit," ujarnya. [Democrazy/kmp]

Penulis blog