DEMOCRAZY.ID - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo mengatakan bahwa dirinya merupakan orang yang berada di balik kemudi mobil buatan dalam negeri, Esemka.
Hal itu ia sampaikan usai cuitannya soal Esemka viral di media sosial.
Roy menjelaskan bahwa dirinya sangat mengapresiasi produk otomotif buatan dalam negeri itu.
Bahkan, ia menyebut dirinya yang mengendarai mobil Esemka saat akan melakukan uji emisi.
"Saya disindir netizen gitu ya, ketika menyinggung Esemka, 'Dulu kan Mas Roy juga beli Esemka', bukan hanya beli. Saya itu orang yang berada di balik Esemka sebenarnya. Jadi bukan hanya beli," kata Roy dalam video yang diunggah melalui akun Youtubenya, Kamis (11/3).
Dia bercerita, kala itu ia bersama mantan Wali Kota Solo FX Rudy mengendarai mobil Esemka dari Solo ke Jakarta.
Perjalanan itu dilakukan demi menjalani uji emisi yang berlokasi di Jakarta.
"Saya bersama dengan Pak FX Rudy, Wakil Wali Kota waktu itu, pernah menjadi Wali Kota Solo dan sekarang sudah pensiun, kami lah yang berdua nyopir. [Dari] Solo. Akan menguji mobil Esemka itu, Esemka prototype itu ke Jakarta [untuk] kemudian diuji emisi di Jakarta," paparnya.
"Jadi bener-bener yang nyupir berdua, saya dengan Pak Rudy," sambungnya.
Saat saya posting Foto ESEMKA kemarin, banyak yg menanyakan Kenapa dulu juga mendukung?
— KRMT Roy Suryo (@KRMTRoySuryo2) March 11, 2022
Bukan hanya Mendukung, justru Saya (dan Pak FX Rudi) adalah yg dibaliknya dari Solo ke Jakarta, Uji di Serpong dst.
Ikuti saja dlm UNTOLD STORY di YouTube ini : https://t.co/Cv9bRmaiSl
AMBYAR https://t.co/etg2fYQzLR pic.twitter.com/ytRDba1FQd
Selain itu, Roy juga menyinggung soal pernyataan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin yang menyebutnya sakit hati karena tak jadi menteri dalam kabinet Jokowi.
Ia menilai ucapan Ngabalin tersebut sangat tidak mencerminkan intelektualitas.
"Lucunya, ada serangan yang menurut saya sangat tidak smart dari salah satu jubir Istana yang malah menyerang dugaan saya," ujarnya.
"Masyarakat juga sudah tahu bahwa jawaban itu sangat tidak cerdas dan jawaban itu sangat menunjukkan kualitas dari juru bicara yang bersangkutan. Kalau kualitas juru bicaranya kayaknya gitu mungkin yang dijurukan juga sama aja, kualitasnya juga sama," ucapnya. [Democrazy/cnn]