HUKUM

Remeh Banget! Setya Novanto Ribut Dengan Nurhadi di Lapas Sukamiskin Cuma Gegara Urusan 'Kulo Nuwun'

DEMOCRAZY.ID
Maret 02, 2022
0 Komentar
Beranda
HUKUM
Remeh Banget! Setya Novanto Ribut Dengan Nurhadi di Lapas Sukamiskin Cuma Gegara Urusan 'Kulo Nuwun'

Remeh Banget! Setya Novanto Ribut Dengan Nurhadi di Lapas Sukamiskin Cuma Gegara Urusan 'Kulo Nuwun'

DEMOCRAZY.ID - Mantan Ketua DPR Setya Novanto dan mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi sempat berselisih ketika di dalam Lapas Sukamiskin. 


Ternyata perselisihan itu terjadi karena perihal 'kulo nuwun' atau sebatas permisi sebagai penghuni lapas baru.


"(Perselisihan) sudah satu bulan, sudah lama," ujar Kalapas Sukamiskin Elly Yuzar, Rabu (2/3/2022).


Elly menerangkan duduk perkara perselisihan itu terjadi. Elly awalnya menjelaskan tentang bagaimana manusia sebagai makhluk sosial berinteraksi dengan lingkungan baru. Menurut Elly, adaptasi itu juga diperlukan di dalam lapas.


"Sama seperti kita di luar, di kampung, kalau datang orang baru, datang orang baru, tentu kulo nuwun dulu kan dari pergaulan, siapa tokoh-tokoh kampung itu didatangi, silaturahmi, begitu kan? Sama berlaku di dalam juga, dalam lapas juga sama," ujar Elly mengawali pembicaraannya.


Menurut Elly, hal itu juga terjadi pada Nurhadi. Diketahui, Nurhadi adalah terpidana korupsi yang dieksekusi ke Lapas Sukamiskin pada Januari 2022.


"Semua orang, bukan Pak Nurhadi saja, semua orang yang baru tiba di lapas dia akan mencari pergaulan, siapa orang-orang yg sangat dikenal, yang punya pengaruh di dalam kan, silaturahmi, kan begitu," kata Elly.


"Nah, kebetulan Pak Setya Novanto kan orang lama di sini. Dengan jabatannya itu, artinya orang banyak seganlah. Kan gitu. Kadang-kadang power syndrome belum hilang, rasa arogan tinggi juga, kan. Nah, singkat cerita, masuklah Pak Nurhadi. Ternyata Pak Nurhadi tidak sama seperti yang sebelumnya, sebelum-sebelumnya itu kan betul-betul (Novanto) disamperin, hormat, segala macam," imbuh Elly.


Elly mengungkapkan Nurhadi kepada Setya Novanto biasa-biasa saja, sehingga Nurhadi dianggap tidak sopan.


"Pak Nurhadi kan biasa-biasa saja dia, dengan biasa-biasa saja dianggap kurang sopan, dianggap tidak sopan, 'orang baru kok nggak sopan' gitu, sehingga yang lain tuh pada manas-manasin-lah," ungkapnya.


Hingga akhirnya, lanjut Elly, Nurhadi pun menghindari 'grup' Setya Novanto di dalam lapas. 


Sebab, Nurhadi merasa tidak nyaman dibilang tidak sopan oleh grup Novanto di lapas.


"Mereka berdua (Setya Novanto dan Nurhadi) sih tidak ada masalah. Anggaplah tanda kutip grup, orang dekat di situ ada anggota-anggota, teman-teman Pak Setya Novanto, ada grupnyalah dibilang nggak sopan segala macam," tuturnya.


Puncak permasalahan ini terjadi ketika ada rekan yang pernah satu sel dengan Nurhadi bernama Amiril ditonjok oleh rekan satu grup Novanto bernama Irfanto.


"Kemudian ada seorang napi sebelum waktu dia masuk dia kan masuk sebelum Nurhadi, nah dia istilahnya jadi anggota grup SN namanya Amiril, Amiril ini dia tuh pernah satu kamar dengan Pak Nurhadi waktu ditahan di gedung C, jadi punya ikatan batin," kata Elly.


"Begitu lihat Nurhadi tarik mundur, dia pun ikut mundur, (Amiril) dianggap khianatlah segala macam 'dulu dia duduk sama kita, begitu ada Nurhadi, dia menjauh sama kita'. Sehingga singkat cerita Amiril ini ditonjok, bukan kelahi ya, tidak ada perkelahian di dalam, tidak ada keributan, tidak ada kerusuhan. Yang ada Amiril ini ditonjok, sehingga orang menghubungkan-hubungkan antara Nurhadi dengan Setya Novanto, dihubungkan seolah kubu," lanjutnya.


Elly menegaskan antara Nurhadi dan Setya Novanto tidak terjadi saling pukul dan perselisihan mereka itu hanya perihal 'kulo nuwun'. 


Terkait permasalahan Amiril dengan Irfanto itu juga sudah selesai.


"(Perselisihan Nurhadi dan Novanto) itu saja dianggap tidak sopan, Pak Nurhadi dianggap nggak sopan, dia kan punya gengsi juga kan. Nggak ada (perkelahian), itu saja," jelasnya.


Sebelumnya, Ditjen Permasyarakatan membenarkan kabar perselisihan antara Novanto dan Nurhadi. Hubungan keduanya saat ini disebut sudah membaik.


"Perselisihan sudah selesai, itu kejadian lama," ujar Kepala Bagian Humas dan Protokol Ditjen Pas Rika Apriyanti saat dimintai konfirmasi, Rabu (2/3). [Democrazy/dtk]

Penulis blog