POLITIK

Anggaran Rp 48 Miliar Untuk Gorden Dikritik, Sekjen DPR: Sudah 13 Tahun Tak Diganti, Seperti Kain Pel Bentuknya!

DEMOCRAZY.ID
Maret 29, 2022
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Anggaran Rp 48 Miliar Untuk Gorden Dikritik, Sekjen DPR: Sudah 13 Tahun Tak Diganti, Seperti Kain Pel Bentuknya!

Anggaran Rp 48 Miliar Untuk Gorden Dikritik, Sekjen DPR: Sudah 13 Tahun Tak Diganti, Seperti Kain Pel Bentuknya!

DEMOCRAZY.ID - Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar mengungkapkan, gorden di rumah jabatan anggota dewan sudah 13 tahun tak diganti hingga kondisinya sudah tidak layak pakai. 


Indra mengatakan, karena kondisinya sudah tidak layak, sebagian anggota dewan pun memilih untuk mencopot dan membuang gorden di rumah jabatan mereka. 


"Sebagian besar (rumah) itu gordennya tidak ada, sebagian itu hilang dan dibuang karena memang sudah lapuk dan sangat tidak memadai. Saya enggak tega menyampaikan itu, sudah 13 tahun itu sudah seperti kain pel sebenarnya," kata Indra dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (28/3/2022).


Indra pun mengakui, banyak gorden yang sudah hilang dan tidak bisa dilacak keberadaannya karena kondisinya yang sudah sangat parah. 


Ia mengatakan, hanya sebagian kecil rumah jabatan anggota dewan yang masih menggunakan gorden hasil pengadaan 13 tahun yang lalu. 


"Sebagian anggota ada yang membeli secara pribadi dan itu memang sangat tidak layak untuk gorden sebuah rumah yang bisa menutup pandangan dari luar," kata Indra. 


Ia pun menyebutkan, pada 2020 banyak permintaan dari anggota dewan untuk ada pengadaan gorden di rumah jabatan anggota DPR.


Dari permintaan tersebut, DPR kini mengadakan lelang pengadaan gorden dengan pagu anggaran sebesar Rp 48.745.624.000 dengan nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sebesar Rp 45.767.446.332 sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 11 persen. 


Anggaran tersebut diperuntukkan untuk pengadaan di 505 unit rumah jabatan di mana nilai satu set gorden untuk satu rumah akan berada di angka sekitar Rp 80 juta di luar pajak atau Rp 90 juta jika dihitung dengan pajak. [Democrazy/kompas]

Penulis blog