DAERAH

Viral! Dirut Perumda Pasar Niaga Kabupaten Tangerang Pamer Gepokan Uang, Bupati Marah Besar

DEMOCRAZY.ID
Februari 02, 2022
0 Komentar
Beranda
DAERAH
Viral! Dirut Perumda Pasar Niaga Kabupaten Tangerang Pamer Gepokan Uang, Bupati Marah Besar

Viral! Dirut Perumda Pasar Niaga Kabupaten Tangerang Pamer Gepokan Uang, Bupati Marah Besar

DEMOCRAZY.ID - Video pamer gepokan uang pecahan rupiah Direktur Utama Perumda Pasar Niaga Kerta Raharja, Kabupaten Tangerang, Syaefunnur Maszah, menuai sorotan, hingga viral di aplikasi media sosial TikTok.


Dalam rekaman video tersebut, tampak Syaefunnur memamerkan uang puluhan juta dengan berakting seolah sedang menyantap makanan beralasakan koran nasional yang bertanggalkan 15 September 2020, dengan iringan irama lagu berjudul ‘Hareudang’.


Unggahan video Dirut Perumdam Pasar NKR Kabupaten Tangerang itu mendapat tanggapan keras dari Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa dan Pemuda Tangerang Utara (Himaputra).


Mahasiswa menilai video yang dibuat oleh salah satu pejabat BUMD Kabupaten Tangerang, tidak mencerminkan kepedulian atau sense of crisis ditengah pandemic, meski baru tersebar pada tahun 2022.


“Alangkah lebih baiknya jika kanal medsos pribadi seorang pejabat BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) lebih kepada kegiatan pribadi yang bersifat membangun, memperkenalkan, dan memperlihatkan progres pada saat bekerja. Atau sesekali bersantai tapi tidak dengan mempamerkan uang seperti video tersebut,” ujar Herdi, Wakil Ketua Himaputra.


Himaputra menyarankan kepada Dirut PD Pasar Kabupaten Tangerang agar lebih objektif dalam bersosial media. 


Karena media sosial jika digunakan untuk pemanfaatan dalam pembinaan terhadap para pedagang pasar atau pengelolaan lingkungan pasar akan lebih efektif. Seperti promosi pasar sampai laporan-laporan yang perlu dipublikasi.


“Kami tidak melarang siapapun bereksplorasi dengan media sosialnya, tetapi diranah pemerintahan apalagi beliau seorang pejabat publik alangkah tidak etisnya beliau mempamerkan uang yang dimiliki dimedia sosial. 


Di era digitalisasi seperti sekarang harusnya beliau (Syaefunnur Maszah) lebih adaftif terhadap perubahan, Gunakan tiktok atau medsos berbasis apapun untuk mempromosikan pasar ditengah pandemi atau digunakan untuk memperlihatkan progres yang tengah dikerjakan,” ungkap Herdi.


Himaputra juga meminta Dewan Pengawas (Dewas) PD Pasar bersikap tegas dan mengambil langkah atas kejadian ini, agar dilakukan evaluasi agar tidak terjadi kembali apa yang dialami oleh Dirut PD Pasar NKR Kabupaten Tangerang.


Perilku Syaefunnur Maszah juga ditanggapi keras oleh Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar. 


Dia berencana akan memanggil anak buahnya itu untuk mempertanggung jawaban aksinya dalam video tersebut.


"Besok akan saya panggil untuk dimintai keterangan seputar video yang viral itu," ujar Zaki, Rabu 2 Januari 2022.


Sementara itu, Wakil Bupati Tangerang Mad Romli video Syaefunnur Maszah tersebut bisa mencoreng nama baik  Pemkab Tangerang.


Mad Romli mengatakan, sebagai pejabat publik, harusnya Syaefunnur Maszah memberikan tauladan kepada masyarakat.


Bukan malah sebaliknya membuat gaduh khalayak publik dengan aksi pamer uang.


"Saya setuju Dirut PD Pasar dipanggil. Pejabat publik itu harus berperilaku baik, untuk contoh masyarakat," kata Mad Romli.


Syaefunnur Maszah mengakui kekeliruannya. Video TikTok itu dibuatnya selang 1,5 bulan pasca dilantik pada Rabu, 22 Juli 2020 silam.


“Itu video saya sebar bukan untuk konsumsi publik. Hanya orang-orang tertentu saja yang saya sebar,” katanya yang ditemui di Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Selasa (1/2/2022).


Syaefunnur Maszah mengakui ada pihak tertentu yang sengaja menyebarkan video tersebut, karena dirinya menduduki posisi strategis. 


Adapun gepokan duit yang dipamerkan adalah miliknya pribadi.


Padahal, menurutnya, rekaman video itu sudah dihapus, dan dirinya sudah tidak mengaktifkan aplikasi TikTok. 


Ia menyadari konsekuensi dari video yang sudah beredar memang multitafsir, bisa diasumsikan positif ataupun negatif.


“Saya minta maaf, jadi saya menyadari bahwa sebagai pelayan publik saya menyesali,” terang Syaefunnur. [Democrazy/pordes]

Penulis blog