EKBIS

Pakai Tukang Las Dari China, Ada Berapa Sih TKA di Proyek Kereta Cepat?

Democrazy Media
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
EKBIS
Pakai Tukang Las Dari China, Ada Berapa Sih TKA di Proyek Kereta Cepat?

Pakai Tukang Las Dari China, Ada Berapa Sih TKA di Proyek Kereta Cepat?

DEMOCRAZY.ID - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menetapkan tiga proyek perkeretaapian prioritas dalam rencana kerja pemerintah 2022, salah satunya adalah proyek Kereta Ccepat Jakarta-Bandung (KCJB).


Tak ayal proyek ini membutuhkan banyak sekali tenaga kerja. 


Tidak hanya tenaga kerja lokal, proyek ini juga membutuhkan tenaga kerja asing (TKA).


PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menerangkan total dibutuhkan 15.487 pekerja untuk proyek KCJB. 


Jumlah tersebut dibagi sebanyak 2.010 pekerja dari TKA, sementara 13.477 pekerja dari tenaga kerja lokal.


Pekerja-pekerja asing tersebut, mendapat perhatian publik. Terlebih posisi tukang las diisi oleh TKA dari China, bukan dari tenaga kerja lokal.


Adapun berdasarkan keterangan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menjelaskan, menggunakan jasa TKA China diperlukan mengingat dalam proses pengerjaan rel kereta menggunakan teknologi yang belum bisa dilakukan oleh tenaga kerja lokal.


KCIC memyampaikan, untuk melengkapi rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) terbaru dengan spesifikasi terbaik, rel 60 yang berstandar tinggi, tidak lengkap jika treatment terhadap rel tidak menggunakan standar terbaik.


Proses pengelasan rel KCJB dengan UN-200 ini berlangsung di fasilitas Welding Factory yang berada di Depo Tegalluar Track Laying Base KCJB. 


Dengan melakukan pengelasan di factory welding, mutu sambungan rel dapat lebih terkontrol.


"Jadi, cara kerja dari Flash-butt welding adalah dengan memanaskan kedua batang rel yang akan disambung dengan mesin UN-200. Setelah mencapai suhu yang dibutuhkan, kedua ujung barang rel tersebut disambung dengan tekanan tertentu hingga benar-benar menyatu dengan sempurna." Jelas KCIC lewat akun Twitter-nya, Jumat (11/02/2022).


Dengan kecanggihannya, mesin UN-200 mampu memberikan kualitas sambungan yang konsisten pada setiap rel. 


Karena itulah, diperlukan tukang las khusus untuk mengoperasikannya.


"Tukang Las UN-200 mampu merekam perubahan tekanan dan suhu sambungan selama pemanasan dan pendinginan berlangsung, serta mengidentifikasi sambungan secara otomatis," tutup KCIC.


Sebelumnya, Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet mengatakan, jumlah TKA dalam proyek KCJB mengalami penurunan. 


"Dari awal di dalam proses perencanaan memang diharapkan dengan tingkat kesulitan yang sangat tinggi terkait teknologi kereta cepat perbandingan tenaga asing dbanding tenaga lokal 1:4," terangnya, Senin (07/02/2022)


Namun seiring berjalannya waktu, saat ini rasio TKA dengan tenaga kerja lokal yang tadinya 1:4 menjadi 1:7. [Democrazy/dtk]

Penulis blog