DEMOCRAZY.ID
DEMOCRAZY.ID - Denmark menjadi negara uni eropa pertama yang mencabut aturan pengetatan Covid - 19, meski ada varian baru Omicron.
Saat ini masyarakat Skandinavia bisa tidak memakai masker wajah, Izin Covid - 19, dan pembatasan jam operasi bar dan restoran.
"Saya sangat senang ini semua berakhir besok ini bagus untuk kehidupan di kota, untuk kehidupan malam dan bisa keluar lebih lama," kata Mahasiswa 17 Tahun The Skovgaard, sehari sebelumnya, mengutip AFP, Selasa (1/2/2022).
Klub malam dibuka kembali pada hari ini Selasa (1/2/2022), begitu juga aturan batasan jumlah orang yang diizinkan pada pertemuan.
Namun ada beberapa aturan pembatasan yang berlaku di perbatasan negara, untuk pelancong yang tidak bisa divaksinasi dan datang dari negara non Schengen.
Pelonggaran dilakukan saat Denmark masih mencatatkan 40.000 - 50.000 kasus Covid -19 per hari, atau hampir 1% dari 5,8 juta penduduk negara itu.
Ahli epidemiolog cakupan vaksin Denmark sehingga masih percaya diri meski aturan pengetatan diangkat.
"Kami memiliki cakupan yang tinggi dari orang dewasa yang divaksinasi dengan tiga dosis," kata Epidemiolog Lone Simonsen dari Universitas Roskilde.
Lebih dari 60% orang Denmark sudah menerima dosis ketiga, bahkan satu bulan lebih cepat dari jadwal otoritas kesehatan. Sementara Uni Eropa saja masih di bawah 45%.
Termasuk mereka yang baru saja, terdampak Covid - 19, otoritas kesehatan memperkirakan ada 80% populasi yang terlindungi dari bentuk penyakit parah.
"Dengan Omicron tidak menjadi penyakit parah bagi yang divaksinasi kami percaya masuk akal untuk mencabut pembatasan," kata Simonsen. [Democrazy/cnbc]
