EKBIS

Beda Ahok dan Pemerintah Soal Kompensasi Pertalite

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
EKBIS
Beda Ahok dan Pemerintah Soal Kompensasi Pertalite

Beda Ahok dan Pemerintah Soal Kompensasi Pertalite

DEMOCRAZY.ID - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) bersama dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian ESDM beserta Kementerian BUMN sedang mematangkan skema pemberian kompensasi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis RON 90 atau Pertalite.


Sejatinya, kompensasi Pertalite yang diberikan oleh pemerintah kepada PT Pertamina (Persero) tidak akan mengubah harga bensin Pertalite tersebut. 


Kompensasi hanya akan diberikan kepada Pertamina dalam pembelian bahan baku Premium atas selisih harga keekonomian dengan harga jual eceran.


Sebelumnya, Komisaris Pertamina Ahok sempat melontarkan bahwa untuk mengurangi atau menekan penggunaan BBM yang tidak ramah lingkungan yakni Premium, ia menyarankan agar pemerintah memberikan subsidi ke Pertalite secara langsung kepada penerima manfaat.


Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha Badan Usaha Milik Negara, Riset, dan Inovasi Kemenko Perekonomian, Montty Girianna mengungkapkan saran subsidi langsung yang disampaikan Ahok membutuhkan ekstra biaya.


"Saya pikir bagus kalau dengan subsidi langsung, tapi mungkin butuh perangkat-perangkat lengkap. Tapi tidak menutup kemungkinan kalau siap dengan subsidi langsung atau hal yang disampaikan Pak Ahok kita akan lihat," jelas Montty, Rabu (2/2/2022).


Sejauh ini, kata Montty skema kompensasi Pertalite masih terus dibahas secara intensif oleh Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, dan Kementerian ESDM.


Selain itu, pemerintah juga selalu melakukan evaluasi kompensasi secara periodik. "Kalau ada hal-hal yang jauh lebih baik dari skema yang sekarang, kita akan lihat," ujarnya.


Menurut Montty, saran Ahok untuk memberikan subsidi langsung, Pertamina harus menyiapkan teknologinya. 


Ketika teknologi itu diamini oleh Pertamina, pemerintah pun akan membahas lebih lanjut dengan kementerian teknis.


"Kalau Pertamina siap, kita akan bahas dengan Kementerian ESDM, dengan kementerian teknis. Kalau itu bisa why not," ujarnya.


"Tentu ini tidak serta merta harus fit ke situ, harus siapkan road map ke depan, gimana skema kompensasi ini bisa diperbaiki dari yang sekarang, " kata Montty melanjutkan.


Sebelumnya, Ahok menyebut, jika subsidi langsung diberikan kepada masyarakat, kemungkinan kedepannya tidak ada lagi bensin jenis Premium atau Pertalite yang dijual, melainkan langsung berupa bensin dengan minimal nilai oktan (RON) 92 atau Pertamax maupun Pertamax Turbo (RON 98).


"Jika subsidi bisa langsung ke rakyat, mungkin kedepannya tinggal Pertamax dan Pertamax Turbo," lanjutnya.


Lebih lanjut Ahok mengatakan, jika BBM yang dijual Pertamax dan Pertamax Turbo, maka tentunya ini akan berdampak baik pada lingkungan. 


"Agar tidak terjadi pencemaran lingkungan BBM oktan rendah," ungkapnya. [Democrazy/cnbc]

Penulis blog