POLITIK

Soal ‘Sunda Tanpa PDIP’, Ketut Sustiawan: Ini Dibuat Oleh Lawan Politik Kami!

DEMOCRAZY.ID
Januari 22, 2022
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Soal ‘Sunda Tanpa PDIP’, Ketut Sustiawan: Ini Dibuat Oleh Lawan Politik Kami!

Soal ‘Sunda Tanpa PDIP’, Ketut Sustiawan: Ini Dibuat Oleh Lawan Politik Kami!

DEMOCRAZY.ID - Ketut Sustiawan Sekretaris DPD PDIP Jawa Barat mengomentari kemunculan tagar Sunda Tanpa PDIP terkait pernyataan Arteria Dahlan soal Bahasa Sunda dalam rapat. 


Menurut Ketut Sustiawan kumunculan dari tagar Sunda Tanpa PDIP bisa menjadi bagian dari kritik dan evaluasi. 


Sehingga PDIP di Jabar beserta seluruh jajaranya akan mengambil hikmahnya. 


“Meskipun bukan kesalahan partai tapi dampaknya tetap ke partai,” ujar Ketut Sustiawan usai pelaksanaan Pendidikan Kader Pratama DPC PDIP Kabupaten Bandung Barat di Lembang.


Sustiawan bahkan mengungkapkan bahwa, saat ini PDIP  sedang menghadirkan politik yang berkebudayaan melalui Badan Kebudayaan. 


Melalui badan tersebut partai sudah mencanangkan program seperti Rabu Nyunda yang sudah diintruksikan kepada seluruh jajaran baik DPC, fraksi, termasuk Bupati dan Kepala Daerah.


“Jadi, sebetulnya kita sangat peduli terhadap kebudayaan daerah dengan membentuk Badan Kebudayaan. Mungkin satu-satunya partai yang punya itu,” katanya.


Dirinya juga belum bisa memastikan dampak dari pernyataan kontroversi yang disampaikan politisi PDIP Arteria Dahlan beberapa waktu lalu terhadap elektabilitas partai. 


Namun itu adalah konsekuensi politik yang harus dihadapi melalui komunikasi dengan berbagai elemen masyarakat.


“Paling tidak dari apa yang menjadi respons dan sikap masyarakat saat ini, kami di DPD PDIP Jawa Barat juga merasa tersakiti,” ujarnya. 


Terlepas dari itu semua, Ketut menilai munculnya tagar ‘Sunda Tanpa PDIP’ yang trending di media sosial saat ini adalah hal biasa. 


Itu adalah bagian dari dinamika politik dan yang memunculkannya bisa jadi mereka yang tidak suka atau lawan politik dari PDIP. 


“Itu hal biasa, ini kan terkait medsos, PDIP kan 90% orang Sunda di Jawa Barat dan saya pun paham ini mungkin dibuat oleh lawan politik kami,” ucapnya.


Menurutnya, hal itu merupakan dinamika politik jelang pemilu dan pihaknya menganggap itu merupakan hal biasa. 


“Semua pihak punya hak berekpresi apalagi zaman medsos seperti sekarang ini, semua orang bebas berbicara,” tukasnya. [Democrazy/terkini]

Penulis blog