DEMOCRAZY.ID
DEMOCRAZY.ID - Juru Bicara (Jubir) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ariyo Bimo memberikan penjelasan terkait kunjungan Ketua Umum PSI Giring Ganesha yang sempat viral di media sosial.
Menurutnya, kedatangan Giring ke sirkuit Formula E adalah bentuk ketegasan PSI dalam menolak digelarnya Formula E.
"Apa yang dilakukan oleh Giring adalah komunikasi visual untuk mempertegas data dan argumen yang selama ini diperjuangkan oleh Fraksi PSI di DPRD DKI," kata Ariyo saat dihubungi, Kamis (6/1/2022).
Ariyo menjelaskan, pihaknya juga mengkritik rencana pembangunan sirkuit oleh Pemprov DKI yang dinilai terburu-buru dan tanpa melalui standar uji kelayakan yang matang.
Misalnya, kata dia, untuk masalah pembangunan sirkuit, tentu saja harus melalui studi kelayakan (feasibility study) yang matang, termasuk masalah kelayakan lokasi, dampak lingkungan dan mitigasi bencana.
"Dari perencaaan dan penyelenggaraan, Formula E ini terlalu dipaksakan. Justru kami mempertanyakan partai-partai yang tidak mempertanyakan ketergesaan ini," katanya.
Pemprov DKI Jakarta, kata Ariyo, seharusnya belajar dari pembangunan sirkuit di berbagai negara yang memakan waktu paling minimal satu tahun. Sementara sirkuit Formula E direncanakan untuk rampung dalam waktu lima bulan.
"Rata-rata pembangunan sirkuit di negara-negara lain memakan waktu satu tahun lebih. Kadang sulit bagi orang untuk mencerna data dan bukti empiris dari pengalaman negara lain. Terlihat sekali ketergesaan dari Pak Anies, apa sebenarnya yang dikejar?" katanya.
PSI juga tetap menyarankan Pemprov DKI untuk membatalkan rencana penyelenggaraan Formula E dan berfokus kepada program pencegahan banjir.
"Kami tetap menyarankan kepada Pak Anies untuk membatalkan Formula E. Kirim lawyer buat negosiasi pengembalian commitment fee, hasilnya bisa untuk merampungkan program pencegahan banjir," katanya. [Democrazy/akr]
