DEMOCRAZY.ID
DEMOCRAZY.ID - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Mohamad Guntur Romli mengkritik keras penceramah, Ustaz Alfian Tanjung yang menyebut program pemindahan Ibu Kota sebagai program Partai Komunis Indonesia (PKI).
Guntur Romli menyebut bahwa justru Ustaz Alfian Tangjung lah yang PKI atau Penjahat Kesesatan Informasi.
“Penjara tidak membuat kapok. Justeru Alfian ini yg PKI: Penjahat Kesesatan Informasi,” kata Guntur Romli melalui akun Twitter pribadinya pada Kamis, 20 Januari 2022.
Bersama pernyataannya, Guntur Romli membagikan tangkapan layar berjudul “Singgung Pemindahan Ibu Kota, Pendakwah Alfian Tanjung: Itu Program PKI”.
Disebutkan dalam berita tersebut, beredar video cerama Ustaz Alfian Tanjung menyebut pemindahan Ibu Kota Negara sebagai program PKI.
“Pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Penajam Kalimantan Timur itu adalah program PKI tahun 1955,” ujarnya.
Ustaz Alfian Tanjung lantas menyebut bahwa beberapa fasilitas negara nantinya akan dijual kepada Cina.
“Sementara Istana Negara, Monas, sementara gedung-gedung RRI, TVRI, pusat-pusat polisi, tentara, universitas, itu semua nanti akan dijual kepada Cina,” tuturnya.
Bukan hanya itu, Ustaz Alfian Tanjung menyebut nantinya masyarakat yang tidak setuju dengan pemindahan Ibu Kota bakal ditangkap aparat polisi.
“Sistem kerja polisi akan menangkap siapa yang menolak pemindahan Ibu Kota,” katanya.
Oleh sebab itulah, Ustaz Alfian Tanjung menilai bahwa komunisme kini telah berjalan dengan nyata.
Ia bahkan menyebut bahwa masyarakat Indonesia tinggal menunggu waktu hingga bendera PKI kembali berkibar di mana-mana.
“Jadi Komunisme ini sekarang sudah berjalan rill. Kalau jamaah mau memahami hari ini sebenarnya kita menunggu saatnya kita akan melihat kembali berkibar bendera Palu Arit di mana-mana tempat,” ujar Ustaz Alfian Tanjung. [Democrazy/terkini]
