GLOBAL PERISTIWA

Kisah Jose Mujica, Mantan Gerilyawan yang Jadi 'Presiden Termiskin di Dunia'

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
GLOBAL
PERISTIWA
Kisah Jose Mujica, Mantan Gerilyawan yang Jadi 'Presiden Termiskin di Dunia'

Kisah Jose Mujica, Mantan Gerilyawan yang Jadi 'Presiden Termiskin di Dunia'

DEMOCRAZY.ID - Sudah menjadi pandangan umum bahwa politisi, termasuk presiden biasanya memiliki gaya hidup yang bergelimang kemewahan, jauh berbeda dengan rakyatnya. 


Namun, tidak demikian dengan mantan pemimpin Uruguay Jose Mujica.


Mujica, 86 tahun, dikenal sebagai sosok yang sederhana, bahkan saat memimpin Uruguay dari 2010 hingga 2015 dia memiliki gelar sebagai “presiden termiskin di dunia” karena gaya hidupnya.


Dia tinggal bersama istrinya di pertanian yang reyot di pinggiran Ibu Kota Montevideo dengan pekarangan yang ditumbuhi rumput liar. Jemuran digantung di luar rumah sementara air yang digunakan berasal dari sebuah sumur di halaman rumahnya.


Mujica menolak tinggal di istana kepresidenan selama menjabat dan mendonasikan 90 persen gaji bulanannya, sebesar USD12.000 atau setara USD14.500 (Rp207 juta) saat ini, ke badan amal. 


Bahkan satu-satunya harta yang dia miliki saat menjabat adalah sebuah VW Beetle biru buatan 1987.


"Saya telah hidup seperti ini hampir sepanjang hidup saya," katanya saat diwawancarai BBC di rumahnya pada 2012.


"Saya bisa hidup dengan baik dengan apa yang saya miliki."


Terpilih pada 2009, Mujica menghabiskan 1960-an dan 1970-an sebagai bagian dari pasukan gerilya Uruguay Tupamaros, sebuah kelompok bersenjata kiri yang terinspirasi oleh revolusi Kuba.


Dia ditembak enam kali dan menghabiskan 14 tahun di penjara. Sebagian besar penahanannya dihabiskan dalam kondisi yang keras dan isolasi. 


Dia akhirnya dibebaskan pada 1985 ketika Uruguay kembali ke demokrasi.


Tahun-tahun di penjara, kata Mujica, membantu membentuk pandangannya tentang kehidupan.


"Saya disebut 'presiden termiskin', tapi saya tidak merasa miskin. Orang miskin adalah mereka yang bekerja hanya untuk mempertahankan gaya hidup yang mahal, dan selalu menginginkan lebih dan lebih," katanya.


"Ini adalah masalah kebebasan. Jika Anda tidak memiliki banyak harta, maka Anda tidak perlu bekerja sepanjang hidup Anda seperti seorang budak untuk mempertahankannya, dan karena itu Anda memiliki lebih banyak waktu untuk diri sendiri," katanya.


"Saya mungkin tampak seperti orang tua yang eksentrik... Tapi ini adalah pilihan bebas."


Mujica dikenal terang-terangan dan kadang-kadang berbicara tanpa tedeng aling-aling, bahkan kepada sesama pemimpin negara. 


Dia seringkali harus meminta maaf kepada rekan-rekannya yang secara pribadi merasa tersinggung atau tersakiti selama perdebatan.


Pada 2013, ia harus meminta maaf kepada presiden Argentina waktu itu, Cristina Fernández de Kirchner, karena menyebut dia "nenek tua" dan memberi label menyebut suaminya yang juga mantan presiden, Néstor Kirchner, "lelaki bermata juling".


Pernyataan itu terekam pada konferensi pers ketika dia tidak menyadari bahwa mikrofonnya menyala.


Pada 2016, dia mengatakan bahwa presiden Venezuela, Nicolás Maduro, "sesinting seekor kambing".


Selama menjabat Mujica aktif mendorong legalisasi mariyuana atau ganja di Uruguay. 


Di sisi lain dia juga tidak gentar berkonfrontasi dengan perusahaan besar tembakau Amerika Serikat (AS) untuk memperjuangkan aturan larangan merokok di tempat umum.


Sikap dan gaya hidupnya ini yang membuatnya terkenal.


Setelah menyelesaikan masa jabatannya pada 2015, dia aktif sebagai senator di parlemen Uruguay, namun kemudian mengundurkan diri pada 2018 dan pensiun dari dunia politik. [Democrazy/oke]

Penulis blog