POLITIK

Kata Hasto: PDIP Bukan Partai Yang Menang Pemilu Dengan Serangan Fajar!

DEMOCRAZY.ID
Januari 10, 2022
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Kata Hasto: PDIP Bukan Partai Yang Menang Pemilu Dengan Serangan Fajar!

Kata Hasto: PDIP Bukan Partai Yang Menang Pemilu Dengan Serangan Fajar!

DEMOCRAZY.ID - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya akan terus bergerak ke masyarakat untuk memenangkan agenda Pemilu 2024 mendatang. 


Menurut dia, partai berlambang banteng moncong putih itu bukan sebuah partai politik yang bisa menang pesta demokrasi lima tahunan dengan cara serangan fajar.


"Kita bukan partai yang bermain pada putaran terakhir, kita bukan partai yang menang Pemilu dengan cara serangan fajar, ilmu kilat H-1 atau H+2. Kami adalah partai yang bergerak bersama rakyat dengan turun ke bawah sebagai senjata paling efektif dalam Pemilu seperti yang disampaikan dalam pidato Bu Mega tadi. Sehingga segala sesuatu ada tahapannya," kata Hasto dalam pidato HUT ke-49 PDIP, Senin (10/1/2022). 


Ia menyebut, dengan adanya varian Covid-19 Omicron, skala prioritas PDIP adalah membantu kinerja pemerintah dalam menangani varian tersebut. 


"Kalau siapa yang mau jadi presiden, wakil presiden itu keyakinan PDIP berdasarkan ideologi pancasila itu selalu ada campur tangan dari Tuhan. Tapi PDIP terus mempersiapkan diri, menggembleng diri terus menerus," ujarnya. 


Selain itu, ia menegaskan bahwa semua keputusan dalam Pemilu 2024 itu berada di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Jika sudah memutuskan, tidak ada yang berubah dan tak goyah. 


"Karena sekali mengambil keputusan, ya itulah yang harus dijalankan. Sehingga urusan Pilpres kami tidak grusa-grusu dengan calon. Karena semuanya ada tahapannya," ujarnya. 


Tak hanya itu, KPU saja belum terbentuk dan belum menetapkan kapan waktu Pilpres 2024 akan berlangsung. 


"Tapi ketika KPU memutuskan dalam seminggu ini, kami sudah bersiap. Karena kami taat perundang-undangan, apalagi terhadap seorang presiden itu ada hitung-hitungannya, ada kalkulasi politik, ada upaya membangun kerja sama dengan partai lain, ada dialog," katanya.


Ia mengaku, pihaknya ingin ada kesinambungan dengan Presiden Jokowi. Sehingga nanti Jokowi memberikan masukan kepada Ketua Umum PDIP Megawati agar arah ke depan pemerintahan ini senapas. 


"Tidak bisa presiden ke depan punya orientasi yang berbeda memindahkan ibu kota di suatu tempat antah berantah, itu enggak bisa, harus senapas."


"Itulah yang dilakukan Ibu Mega dan sambil menunggu itu, partai terus melakukan langkah konsolidasi. Jadi pemenangan ini bukan kerja orang per-orang, tapi kerja kolektif menyatu dengan rakyat," kata dia. [Democrazy/ktv]

Penulis blog