POLITIK

Ahok Digadang Jadi Pemimpin Nusantara, Pengamat: Cari Yang Lain, Bangsa Ini Tak Kekurangan Orang!

DEMOCRAZY.ID
Januari 18, 2022
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Ahok Digadang Jadi Pemimpin Nusantara, Pengamat: Cari Yang Lain, Bangsa Ini Tak Kekurangan Orang!

Ahok Digadang Jadi Pemimpin Nusantara, Pengamat: Cari Yang Lain, Bangsa Ini Tak Kekurangan Orang!

DEMOCRAZY.ID - Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), digadang-gadang menjadi pilihan di antara kandidat calon pemimpin ibu kota negara (IKN) baru di Kalimantan Timur.


Sebelumnya, Presiden Joko Widodo beserta jajaran kabinet kepemerintahannya, resmi menjadi kawasan Kalimantan Timur sebagai ibu kota negara baru (IKN) dengan nama Nusantara.


Nama Nusantara sempat menjadi polemik karena sejumlah pihak tak setuju dengan penamaan tersebut, karena dinilai kurang tepat.


Terlepas dari itu, ternyata Jokowi sudah menyiapkan beberapa kandidat untuk memimpin ibu kota negara baru bernama Nusantara tersebut.


Salah satu kandidat kuat ia adalah Ahok, yang sejatinya pernah mendampingi Jokowi dalam memerintah di kawasan DKI Jakarta sebagai Wakil Gubernur.


Ketika Jokow sebagai presiden Indonesia, Ahok menggantikan koleganya itu untuk melanjutkan kemimpinan Jokowi di DKI Jakarta.


Namun, Ahok pernah tersangkut kasus penistaan agama higga ia pun harus dipenjara dan kehilangan istri pertamanya.


Pengamat politik Ujang Komarudin kurang setuju jika Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi satu di antara kandidat pemimpin Ibu Kota Baru (IKN)


Ujang menilai, kasus pidana Ahok mempengaruhi pantas tidaknya seseorang menjadi pemimpin Ibu Kota Baru.


Menurut Ujang, jika Ahok dipaksakan diangkat menjadi Kepala Otorita Ibu Kota Baru, maka bisa memunculkan sentimen negatif, baik terhadap Ahok maupun pemerintah.


"Yang pertama, Ahok itu secara hukum pernah dipidana, diakui atau tidak walapun memang pidananya penistaan agama, itu menjadi catatan penting untuk bangsa ini," kata Ujang saat dihubungi, Selasa (18/1/2022).


Ujang mengingatkan, bahwa Ahok  pernah tidak serius dalam mengemban jabatan. Seperti saat menjadi anggota DPR lalu ditinggalkan karena memilih menjadi Wakil Gubernur Jokowi pada 2012.


"Yang kedua, Pak Ahok juga setengah-setengah ini, waktu di DPR setengah enggak tuntas lalu jadi wakil gubernur," ucapnya.


Ujang meyakini, masih banyak nama lain yang layak menjabat sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Negara Baru.


Ujang berpendapat, jika Ahok yang dipilih maka bisa saja masyarakat akan semakin tak percaya pada pemerintahan Jokowi.


"Bisa saja kepala otorita ini menjadi bagian dari bagi-bagi jabatan yang dilakukan oleh pemerintah," ucapnya.


Karenanya, Ujang menyarankan supaya Presiden Jokowi mencari figur lain yang lebih layak ketimbang Ahok.


"Cari figur lain. Bangsa ini tak kekurangan orang tuk jadi kepala otorita,"  tegasnya. [Democrazy/poskota]

Penulis blog