POLITIK

Ahok Didesak Ubah Gaya Politiknya, Pengamat: Sudah Basi Pakai Cara Meledak-ledak dan Gaduh!

DEMOCRAZY.ID
Januari 01, 2022
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Ahok Didesak Ubah Gaya Politiknya, Pengamat: Sudah Basi Pakai Cara Meledak-ledak dan Gaduh!

Ahok Didesak Ubah Gaya Politiknya, Pengamat: Sudah Basi Pakai Cara Meledak-ledak dan Gaduh!

DEMOCRAZY.ID - Di tahun 2022 ini, Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok diminta mengubah gaya komunikasi politiknya yang kerap membuat gaduh. 


Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin yang menilai, cara komunikasi Ahok yang meledak-ledak dan selalu menimbulkan kegaduhan sudah basi. 


“Tahun baru harusnya berubah gaya politik Ahok. Sudah basi kalau pakai cara lama yang meledak-ledak dan gaduh,” ujarnya.


Pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia ini juga berpendapat, pernyataan Ahok yang kerap menuai kontroversi di ruang publik hingga timbul kegaduhan sudah saatnya disudahi. 


Terlebih, Ahok kini berposisi sebagai pejabat di perusahaan plat merah.


“Harusnya Ahok lebih profesional, Komut Pertamina tak setiap kesempatan dijadikan panggung politik untuk nama baik,” pungkasnya. 


Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah malah mendesak agar Ahok segera mundur dari jabatannya. 


Dalam hal ini, Dedi menilai Ahok kerap menuai protes karena pernyataannya yang membuat kisruh di ruang publik.


“Termasuk statement terkait ancaman mogok dan gaji karyawan. Tetapi saat ada Ahok justru terlihat makin rumit, bahkan sesama elit di Pertamina terjadi kisruh,” kata Dedi. 


Oleh karena itu, pengamat politik ini meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir segera mencopot Ahok sebagai Komut Pertamina. 


“Erick Tohir layak mempertimbangkan pencopotan Ahok, tidak perlu khawatir siapa yang berada di baliknya, selama tidak menghasilkan performa yang baik,” tegas Dedi. 


Sebagaimana diketahui, Ahok sempat melontarkan ancaman mogok Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) karena pemotongan gaji. 


Namun, Komisaris Independen Pertamina, Iggi Haruman Achsien menegaskan tak ada pemotongan gaji di perusahaan plat merah tersebut. [Democrazy/terkini]

Penulis blog