GLOBAL

5 Negara Komunis Terakhir di Dunia, Sebagian Besar Ada di Asia

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
GLOBAL
5 Negara Komunis Terakhir di Dunia, Sebagian Besar Ada di Asia

5 Negara Komunis Terakhir di Dunia, Sebagian Besar Ada di Asia

DEMOCRAZY.ID - Hingga saat ini, ada lima negara komunis terakhir di dunia yang masih mempertahankan ideologinya. Sebagian besar di antaranya berada di Asia.


China merupakan negara komunis terbesar di dunia. Sementara Korea Utara memiliki ideologinya sendiri yang konsep dasarnya sama percis dengan komunis.


Komunis sendiri pada dasarnya merupakan ideologi ekonomi dan politik yang menerapkan sistem tanpa kelas. 


Dengan sudut pandang ini, distribusi kekayaan dan sumber daya harus lebih merata, dengan pemerintah yang memastikan setiap orang mendapatkan bagian yang sama.


Mengutip laman World Population Review, ideologi ini ditolak oleh sebagian besar negara barat--terutama negara yang mengusung ideologi kapitalis, serta negara-negara demokratis di Eropa dan Amerika.


Negara Komunis Terakhir


Selama Uni Soviet berdiri, negara-negara komunis eksis berdiri di kawasan Eropa Timur, Asia, dan Afrika. 


Namun, pada akhir 1980-an dan awal 1990-an, komunisme mulai runtuh.


Saat ini, hanya ada lima negara yang masih mempertahankan ideologi komunis di dunia. 


Atau, setidaknya ideologi yang prinsip dasarnya sama seperti komunis, seperti Korea Utara. Berikut daftarnya, mengutip World Atlas.


1. Korea Utara


Pada dasarnya, Korea Utara menolak penyebutan ideologi komunis yang melekat di negaranya.


 Namun, hingga saat ini, Korea Utara masih menjadi salah satu negara komunis terakhir di dunia.


Negara yang dipimpin oleh Kim Jong-un ini menganut jenis paham komunis yang dikenal sebagai 'juche'. 


Nama terakhir merupakan paham yang diciptakan keluarga Kim, yang mempromosikan kemandirian.


Sesuai dengan ideologi juche, negara memiliki kendali penuh atas perekonomian negara. Tak heran jika kemudian Korut menjadi negara yang paling terisolasi di dunia.


Juche sendiri resmi menjadi ideologi Korea Utara pada tahun 1970-an dan terus dilanjutkan hingga saat ini.


Kini, masyarakat Korea Utara hidup di bawah kepemimpinan otoriter Kim Jong-un. 


Berita dikontrol ketat, warga bahkan tak memiliki akses untuk terhubung ke dunia luar.


2. Vietnam


Vietnam telah dipimpin oleh rezim komunis sejak 1975, kala negara tersebut bersatu kembali setelah Perang Vietnam.


Vietnam merupakan negara dengan satu partai, yang dipimpin oleh Partai Komunis Vietnam.


Namun, seiring berjalannya waktu, negara-negara komunis seperti Vietnam mengalami pergeseran komponen ideologi.


Pada tahun 1986, Vietnam memperkenalkan kebijakan yang dikenal sebagai Doi Moi. Kebijakan ini mengubah sistem ekonomi negara, dari gaya komunis yang direncanakan secara terpusat menjadi ekonomi yang lebih kapitalis dan digerakkan oleh pasar.


Sejak reformasi ekonomi itu berlangsung, pertumbuhan ekonomi Vietnam berkembang pesat.


Meski demikian, Partai Komunis Vietnam masih terus memonopoli kekuasaan di negara tersebut. Pemerintah bahkan dituduh sangat membatasi kehidupan masyarakat. 


Media dikontrol dengan ketat, dan siapa pun yang menentang rezim akan ditangkap dan dipenjarakan.


Secara resmi, Vietnam tetap menjadi negara komunis. Namun secara ideologi, paham komunisme di negara tersebut telah ditinggalkan.


3. Laos


Sama seperti Vietnam, Laos telah dipimpin oleh rezim komunis sejak 1975 silam. Partai Revolusi Rakyat Laos (LPRP) merupakan partai komunis di negara tersebut.


Namun, pemerintah Laos tak secara terbuka mengakui komunisme sebagai ideologinya. 


Kehidupan politik Laos dikenal sangat tertutup, tanpa seorang pun tahu apa yang terjadi di koridor kekuasaan.


Laos juga telah melakukan reformasi ekonomi pada 1986. Sejak saat itu, pertumbuhan ekonomi Laos naik signifikan dengan tingkat kemiskinan yang terus menurun.


Pada tahun 1991, Laos mengadopsi konstitusi yang menjamin hak asasi manusia. 


Namun, sayangnya beberapa hak seperti hak untuk hidup, kebebasan berekspresi, dan kebebasan berkumpul tidak termasuk ke dalam poin konstitusi.


Seperti negara komunis lainnya, Laos juga melakukan kontrol ketat atas media. 


Pemerintah juga melakukan kontrol ketat atas konten-konten yang diunggah di media sosial masyarakat Laos.


4. Kuba


Kuba merupakan satu-satunya negara komunis barat. Sejak 1959 silam, Kuba telah berada di bawah kekuasaan komunis


Kala itu, Fidel Castro merebut kekuasaan dari diktator militer Fulgencia Batista. Casto kemudian memimpin Kuba hingga pensiun pada 2008.


Setelah komunisme mengambil alih kekuasaan, Kuba mengalami sejumlah perbaikan, mulai dari memperbaiki infrastruktur negara dan menyediakan perawatan kesehatan serta pendidikan gratis untuk semua masyarakat. Semua bisnis swasta juga dinasionalisasi.


Namun, seperti negara komunis lainnya, perbedaan pendapat tak dapat ditoleransi di Kuba.


Kuba juga telah memperkenalkan reformasi pasar bebas untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi pasca-kejatuhan Uni Soviet.


Pemerintah Kuba telah melegalkan kepemilikan pribadi atas ponsel dan komputer. Kuba juga menjalin hubungan diplomatik dengan Uni Eropa. Pada 2014, Amerika Serikat juga telah memulihkan ketegangannya bersama Kuba.


5. China


China merupakan negara komunis terbesar di dunia. Rezim komunisnya dimulai pada tahun 1949.


Kala itu, pasukan komunis pimpinan Mao Zedong mengalahkan pasukan nasionalis dalam perang saudara dan memproklamirkan berdirinya Republik Rakyat Tiongkok.


Beberapa dekade setelah pembentukan pemerintahan komunis, lahan pertanian di China dikumpulkan dan semua bisnis berada di bawah kendali negara. 


Kebijakan ekonomi pemerintah komunis hingga tahun 1970-an menyebabkan kematian warga karena kelaparan, penyiksaan, kerja paksa, dan bunuh diri.


Pada 1976, Mao Zedong meninggal dunia dan digantikan oleh Deng Xiaoping yang mulai melakukan reformasi ekonomi. 


Hasilnya adalah ekspansi ekonomi China yang begitu cepat. Saat ini, China bahkan disebut sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia.


China memang telah meninggalkan komponen ekonomi ideologi komunis. Namun, tidak untuk tindak represif dan kontrol penuuh atas masyarakat. 


Hingga saat ini, layaknya pemerintahan diktator lainnya, China mengontrol dan mengendalikan perbedaan pendapat.


Partai Komunis China masih terus memonopoli kekuasan. Akibatnya, media, termasuk internet, sangat dipantau, bahkan mengalami penyensoran di negara komunis terakhir di dunia satu ini. [Democrazy/cnn]

Penulis blog