DEMOCRAZY.ID
DEMOCRAZY.ID - Ustaz Yusuf Mansur resmi digugat 12 orang terkait investasi pembangunan hotel di Pengadilan Negeri Tangerang, Kamis, 9 Desember 2021.
Pengacara penggugat sekaligus korban, Ichwan Tonny, menyebut bahwa Ustaz Yusuf Mansur telah menerima sejumlah uang dari kliennya.
Namun, pembangunan hotel tersebut diklaim belum terealisasikan hingga saat ini.
Baru-baru ini, Ustaz Yusuf Mansur pun buka suara terkait tudingan yang menyasar dirinya.
Ayah dari Wirda Mansur ITU menyebut adanya sekelompok orang yang sengaja menjatuhkan namanya.
“Memang ini ada sekelompok orang yang sengaja memelihara seakan-akan saya bermasalah. Karena dari 2017 dilaporkan ke berbagai kepolisian dan terakhir, gugat perdata. Setiap mau ngelaporin saya itu press conference besar-besaran,” katanya dilansir dari kanal YouTube Hotman Paris Show pada Jumat, (24/12/21).
Ustaz Yusuf Mansur membenarkan bahwa dirinya memang mengumpulkan dana dari 2900 orang pada 2012 lalu senilai Rp30 M.
Pembangunan hotel yang ia janjikan diklaim telah berdiri di kota Tangerang. Namun, pelaksanannya harus terhenti lantaran ada teguran dari OJK.
“Memang untuk membangun ekonomi umat, 2012 itu terkumpul 2900 orang. Terkumpul uang, hotelnya juga berdiri, di belakang bandara Tangerang Kota. Nah, begitu kita kumpulin duit, OJK datang, ‘you salah, harus distop.”
Pendakwah itu pun mengaku telah mengembalikan uang dari 2500 orang yang ikut berinvestasi.
“Lalu periode 2012-2021 kita pulangin duitnya, untuk kemudian masuk lagi dengan cara yang benar. Baik dari reksa dana maupun koperasi. Dari 2900 ini, 2500 kurang lebih sudah saya pulangin dan saya bawa datanya."
Ungkap Biaya Operasional Pesantren Miliknya
Dalam kesempatan yang sama, Ustaz Yusuf Mansur pun membeberkan biaya operasional pesantren Darul Quran miliknya.
Ia menyebut bahwa biaya makan dari satu pesantren saja menelan Rp10 miliar per tahun.
Adapun biaya makan untuk rumah Tahfidz yang ia kelola mencapai Rp200 M.
“Saya punya pesantren namanya Darul Quran, cabangnya 52. Satu pesantren uang makannya 10 Miliar setahun. Itu belum rumah Tahfidz di Indonesia 9000, 1500 di antaranya pakai nama kami Darul Quran. Itu buat makanya aja kurang lebih 200 miliar.”
Dengan biaya yang fantastis tersebut, Ustaz Yusuf Mansur mengelak jika dirinya disebut mengambil uang umat yang jumlahnya tak seberapa.
“Saya jualan beras aja enggak. Mestinya saya bisa dong nitip ikan asin apa kek, ngapain gue nipunya Rp10 juta.” [Democrazy/hops]
