POLITIK

Terkejut Anwar Abbas Berani Kritik Terbuka ke Jokowi, Ketua DPP PDIP: Jauh dari Adab Islam!

DEMOCRAZY.ID
Desember 13, 2021
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Terkejut Anwar Abbas Berani Kritik Terbuka ke Jokowi, Ketua DPP PDIP: Jauh dari Adab Islam!

Terkejut Anwar Abbas Berani Kritik Terbuka ke Jokowi, Ketua DPP PDIP: Jauh dari Adab Islam!

DEMOCRAZY.ID - Ketua DPP PDIP Said Abdullah terkejut dengan cara Wakil Ketum MUI Anwar Abbas dalam memberikan sambutan pada pembukaan Kongres Ekonomi Umat ke-2 MUI. 


Said Abdullah terkejut sambutan Anwar Abbas itu diisi dengan kritik langsung di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi).


"Keterkejutan saya disebabkan adab Dr Anwar Abbas yang langsung melakukan kritik terbuka terhadap tamunya yakni Presiden Joko Widodo, yang oleh MUI diundang untuk memberi sambutan sekaligus membuka acara. Adab seperti itu jauh dari sopan santun Islam, dan budaya timur," kata Said Abdullah kepada wartawan, Senin (13/12/2021).


Said Abdullah membandingkan dengan acara yang dihadiri oleh Presiden Jokowi pada puncak acara Hari Anti Korupsi oleh KPK dan peringatan Hari Hak Asasi Manusia oleh Komnas HAM. 


Meski banyak catatan atas persoalan korupsi dan hak asasi manusia, KPK dan Komnas HAM tidak melakukan kritik terbuka terhadap Presiden Jokowi menurut Said Abdullah.


"Malah Presiden Joko Widodo yang menawarkan sejumlah gagasan dan agenda untuk pemberantasan korupsi dan penegakan hak asasi manusia," ujarnya.


Menurut Said Abdullah, kritik sangat penting bagi pemerintah yang memegang kekuasaan. 


Namun cara yang dilakukan oleh Anwar Abbas yang langsung 'tunjuk hidung' di depan Jokowi dinilai tidak elok. 


Menurut Said Abdullah tidak jauh dari kepatutan budaya orang timur, tetapi juga jauh dari adab Islam.


"Barangkali Dr Anwar Abbas lupa sabda Nabi Muhammad, SAW; 'Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah dia berkata yang baik atau diam, dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya, dan barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaklah ia memuliakan tamunya'," katanya.


Said Abdullah menjelaskan bahwa kedudukan ulama dan umara adalah sejajar, tetapi menghormati seorang pemimpin adalah kewajiban sekalipun pemimpin itu kurang baik. 


Said Abdullah mengingatkan lagi Anwar Abbas terhadap Nabi Muhammad SAW, sebagai berikut:


"Akan datang setelahku para pemimpin yang tidak mengikuti petunjukku, tidak menjalani sunnahku, dan akan berada pada mereka orang-orang yang hati mereka adalah hati-hati setan yang berada dalam jasad manusia." (Hudzaifah berkata), "Wahai Rasulullah, apa yang aku perbuat jika aku menemui mereka?" Beliau menjawab, "Engkau dengar dan engkau taati walaupun punggungmu dicambuk dan hartamu diambil."


Menghormati pemimpin, kata Said Abdullah, menjadi adab Islam, apalagi terhadap Presiden yang dipilih rakyat Indonesia, dan kini memimpin 274 juta rakyatnya, disegani dunia, diberikan kehormatan memimpin negara negara G20.


"Apakah dengan cara melakukan kritik terbuka seperti yang dilakukan oleh Dr Anwar Abbas efektif? Apakah dengan melakukan seperti itu malah tidak menurunkan derajat kewibawaan MUI sendiri? 


Pertanyaaan ini saya ajukan agar menjadi renungan Dr Anwar Abbas agar tidak menggunakan kedudukannya di MUI untuk mencari panggung bagi dirinya sendiri. Dan kita semua sejatinya tetap menjaga marwah dan wibawa MUI dan mendorong MUI agar tetap setia menyuarakan kasih dan kebajikan bagi bangsa," imbuhnya. [Democrazy/detik]

Penulis blog