EKBIS

Puluhan Ahli dari China Diterjunkan ke Proyek Kereta Cepat JKT-BDG

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
EKBIS
Puluhan Ahli dari China Diterjunkan ke Proyek Kereta Cepat JKT-BDG

Puluhan Ahli dari China Diterjunkan ke Proyek Kereta Cepat JKT-BDG

DEMOCRAZY.ID - Sejumlah kendala muncul dalam proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung. 


Salah satunya, mengenai pembangunan tunnel 2 atau terowongan menuju ke Bandung.


Berbagai upaya pun dilakukan untuk menembus terowongan ini, termasuk memanggil para ahli terowongan dari China.


Presiden Direktur PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi menjelaskan, pembangunan tunnel 2 mengalami kendala karena melalui area tanah lunak (clay soil). Sehingga, perlu penanganan khusus.


Dia mengatakan, masalah tersebut merupakan hal yang wajar dihadapi dalam pembangunan tunnel. Apalagi untuk proyek kereta cepat.


"Tunnel 2 tentunya adanya treatment khusus, karena clay soil ini, ya sebenarnya ini wajar sih di beberapa pembangunan tunnel di dunia, apalagi untuk teknologi api kereta cepat," katanya di Cikarang, Jawa Barat, Rabu (29/12/2021).


Ada beberapa upaya yang dilakukan agar pembangunan terus berjalan. Salah satunya, menggunakan teknologi grouting.


"Dalam hal tunnel 2 kita menggunakan teknologi salah satunya grouting, casing grouting. Jadi kita bener-bener mencari solusi apa yang bisa menyelesaikan semua masalah di tunnel 2 kaitannya dengan clay soil itu," terangnya.


Bahkan, lanjutnya, untuk menyelesaikan pembangunan tunnel 2 ini, pihaknya mendatangkan 33 ahli dari China.


"Jadi bahkan terakhir kita mendatangkan 33 ahli tunnel langsung dari China untuk membantu menyelesaikan ini. Terakhir, 17 ahli grouting untuk membantu terkait dengan penyelesaian masalah clay soil," ungkapnya.


Progres proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung saat ini di kisaran 79%. Ada beberapa kendala dalam proyek ini, termasuk tunnel 2.


"Sejauh ini begini kita masih dalam kisaran 79% karena memang ada beberapa hal yang kita masih terkendala," kata Dwiyana.


Kendala itu, sebutnya, terkait relokasi saluran udara tegangan tinggi (SUTT) PLN di arah Bandung. Kemudian, preloading subgrade di Karawang.


Selanjutnya, pembangunan tunnel 2 atau terowongan. Dalam pembuatan tunnel ini, pihaknya melibatkan tim ahli dari China hingga tim dari ITB.


Meski demikian, pihaknya yakin proyek ini sesuai dengan jadwal. "Kami berusaha masih on schedule," katanya.


Dia mengatakan, proyek ini ditargetkan operasi pada Desember 2022. Hal ini sebagaimana yang ditargetkan pemerintah.


"COD (commercial operation date) Desember 2022 sesuai yang menjadi target dari pemerintah. Kami berusaha semaksimal mungkin di tengah kendala yang ada," katanya. [Democrazy/dtk]

Penulis blog