DEMOCRAZY.ID - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengindikasikan partainya tidak tertarik memberikan dukungan terhadap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pemilu 2024.
Hal itu terlihat dari jawaban Juru Bicara DPP PSI Ario Bimo saat dimintai pendapatnya soal hasil survei Indopol yang menempatkan Prabowo Subianto sebagai capres favorit pilihan milenial dan generasi Z.
"Bagi kami, beda zaman beda kebutuhan," kata Ario Bimo singkat saat ditanya moderator pada acara webinar bertajuk "Arah Politik Milenial di Pemilu 2024", Minggu (19/12/2021).
Dia mengatakan, sebagai partai kaum milenial, PSI sejak awal ingin agar ruang politik tidak hanya dipenuhi diskursus politik.
PSI ingin membuktikan kaum milenial dan generasi Z tidak apolitis.
Tetapi, generasi Z ingin ada aksi-aksi nyata dari lembaga-lembaga politik ataupun aktor-aktor politik.
"Karakteristik milenial dan generasi Z mereka adalah pemilihan rasional. Milenial itu intinya akan memilih pihak-pihak yang mewakili concern-nya atau kepentingan-kepentingannya. Karena itu PSI Hadir. Karena kita ingin memberitahu bahwa sebenarnya milenial itu bukan apolitis tapi kita ingin real action atau disebut Indopol bahwa milenial itu ingin hal-hal yang konkret aja," katanya.
Dia mengatakan, berdasarkan proyeksi data kependudukan Badan Pusat Statistik (BPS), tahun 2024, jumlah generasi milenial dan generasi Z akan mencapai 54.4 persen dari total populasi.
Generasi Z, kata dia, adalah generasi yang lahir tahun 1997-2017. Sementara generasi milenial adalah yang lahir pada kisaran tahun 1981-1996.
"Kalau semua surat suara sah (pada Pemilu 2024) dan mengikuti Pemilu, maka 54,4 persen surat suara itu adalah generasi Z dan milenial," katanya.
Dia menambahkan, dari berbagai penelitian yang ada generasi milenial dan generasi Z itu berkonsentrasi pada beberapa isu besar.
Perhatian paling besar mereka adalah soal pekerjaan mereka di masa yang akan datang lalu pada isu krisis iklim dan digitalisasi.
"Nah, concern generasi muda itulah yang harus di adres Parpol maupun aktor politik," katanya.
Sebelumnya, hasil survei Indopol terhadap preferensi politik kaum milenial dan generasi Z menyingkap banyak hal menarik.
Dari sisi latar belakang tokoh politik yang berhasil merebut hati pemilih milenial, tokoh dengan latar belakang TNI ternyata dianggap milenial dan generasi Z sebagai tokoh yang layak memimpin Indonesia pada Pemilu 2024.
Sementara saat disodorkan nama tokoh-tokoh nasional yang layak menjadi Presiden pasca berakhirnya masa jabatan Presiden Joko Widodo, nama Prabowo Subianto merupakan tokoh yang paling banyak dipilih milenial dan generasi Z. [Democrazy/akrt]
"Dari sisi latar belakang tokoh politik nasional yang layak untuk memimpin Indonesia ke depan, temuan kami, yang berlatar belakang TNI ini mendapatkan apresiasi 19,69 persen. Kemudian kepala daerah sebesar 18,31 persen. Sementara tokoh agama, ketua partai, pengusaha dan lain ini di bawah 9 persen," kata Direktur Eksekutif Indopol Survey Ratno Sulistiyanto dalam webinar bertajuk "Arah Politik Milenial di Pemilu 2024", Minggu (19/12/2021).
Pilihan latar belakang tokoh yang dipilih milenial dan generasi Z itu, kata dia, terbukti sinkron dengan jawaban milenial yang disurvei saat ditanya tentang tokoh-tokoh pilihan mereka. Milenial, menurutnya masih memilih Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai tokoh yang layak memimpin Indonesia pasca Presiden Jokowi.