AGAMA PERISTIWA

Irjen Napoleon Bonaparte Tak Percaya Munarman Teroris, Syahganda Nainggolan: Beliau Dengernya Ketawa-ketawa Saja

DEMOCRAZY.ID
Desember 02, 2021
0 Komentar
Beranda
AGAMA
PERISTIWA
Irjen Napoleon Bonaparte Tak Percaya Munarman Teroris, Syahganda Nainggolan: Beliau Dengernya Ketawa-ketawa Saja

Irjen Napoleon Bonaparte Tak Percaya Munarman Teroris, Syahganda Nainggolan: Dia Ketawa-ketawa Saja

DEMOCRAZY.ID - Petinggi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Syahganda Nainggolan berharap para tahanan politik di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dibebaskan setelah adanya pergantian kekuasaan.


Syahganda Nainggolan mengatakan, para tahanan politik ini cukup dijadikan sebagai tahanan rumah atau tahanan kota.


"Untuk tahanan politik, nanti kalau kekuasaan berganti, saya pingin tahanan-tahanan politik ini kalau ada lagi tahanan politik nanti ke depan, itu nggak usah ditahan lagi, dikasih penjara rumah saja. Tahanan kota saja," kata Syahganda Nainggolan, dikutip dari kanal YouTube Refly Harun Official pada Kamis, 2 Desember 2021.


Lebih lanjut, Syahganda Nainggolan juga membahas terkait dugaan kasus terorisme yang belakangan menjerat sejumlah pihak, salah satunya adalah eks petinggi Front Pembela Islam (FPI), Munarman.


Syahganda Nainggolan memaparkan, kasus terorisme memiliki standar internasional. Ia mengaku kerap kali berdiskusi dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan Irjen Pol Napoleon Bonaparte terkait hal ini.


"Tapi teroris kan juga ada standar internasional, dalam teroris itu. Saya kan lama berbicara dengan Tito Karnavian, mantan Kepala BNPT, mantan Kepala Polisi. Saya paham lah banyak soal teroris itu, tukar pikiran dengan Tito Karnavian. Jadi, saya ketawa-ketawa saja," ungkapnya.


"Saya dua orang pendiri BNPT tuh teman saya ngobrol. Satu Tito Karnavian, satu lagi namanya si Napoleon Bonaparte. Dia (Napoleon Bonaparte) pendiri Densus 88. Jadi kita waktu Munarman ditangkap, ya saya sama dia ketawa-ketawa saja," lanjutnya.


Mantan tahanan politik terkait kasus pelanggaran UU ITE itu mengungkapkan, Napoleon Bonaparte tak percaya apabila Munarman adalah seorang teroris.


"Kalau Napoleon ya nggak percaya kalau Munarman teroris," tegasnya.


Ia menjelaskan, menurut Napoleon Bonaparte, biasanya teroris terhubung dengan negara. Misalnya, Pakistan yang terlibat dalam gerakan-gerakan terorisme di Afghanistan.


Karenanya, orang yang tidak terlibat dengan kekuasaan intelijen suatu negara, maka sulit untuk disebut sebagai teroris.


"Teroris porsi nyatanya gila-gilaan teroris itu, enggak sembarangan," ujarnya.


Syahganda menegaskan, dirinya memiliki pandangan tersendiri mengenai tindakan terorisme. 


Dia menilai, teroris biasanya dilengkapi dengan senjata dan jaringan seperti Kelompok Kekerasan Bersenjata (KKB) di Papua. [Democrazy/pkry]

Penulis blog