AGAMA

Buya Yahya Sebut Muslim Tak Boleh Ucapkan ‘Selamat Natal’, Ini Alasannya

DEMOCRAZY.ID
Desember 23, 2021
0 Komentar
Beranda
AGAMA
Buya Yahya Sebut Muslim Tak Boleh Ucapkan ‘Selamat Natal’, Ini Alasannya

Buya Yahya Sebut Muslim Tak Boleh Ucapkan ‘Selamat Natal’, Ini Alasannya

DEMOCRAZY.ID - Buya Yahya ungkap pandangannya soal ucapan ‘Selamat Natal’ oleh umat muslim.


Perdebatan boleh atau tidaknya umat muslim mengucapkan ‘Selamat Natal’ kepada umat Nasrani menjadi hal yang rutin setiap tahun. 


Baru-baru ini, ketua MUI bidang dakwah, Cholil Nafis secara pribadi berpendapat bahwa umat muslim boleh mengucapkan selamat Natal.


Buya Yahya pun ikut buka suara terkait hal ini. Dalam bincang-bincangnya bersama Habib Husein Hadar dan Pendeta Tommy Simanjuntak, ia berprinsip bahwa seorang muslim tak boleh mengucapkan Selamat Natal.


“Kami mengikuti ulama bahwasanya tidak diperbolehkan (mengucapkan ‘Selamat Natal’). Karena pemahaman natal, tentunya dengan pemahaman khusus, spesial. Jadi keyakinan kami adalah tidak diperkenankan mengucapkan natal. Cuman itu kan bukan berarti saya harus mencaci,” katanya dilansir dari kanal YouTube Jeda Nulis pada Kamis, (23/12/21).


Namun, hal itu tak lantas mengikis rasa toleransi dan menghargai umat Nasrani dalam merayakan Natal.


“Dalam keyakinan kami waktu kami mengucapkan tidak boleh mengucapkan selamat Natal. Kami mengukuhkan bahwasanya Anda tetap dengan keyakinan Anda.”


Alasan Buya Yahya Tak Mau Ucapkan Selamat Natal


Buya Yahya pun punya alasan tersendiri mengapa menyebut umat muslim tak boleh mengucapkan selamat Natal. 


Bagi Buya, ia tidak mau berbohong dengan ucapannya. 


Ia berprinsip bahwa dalam Islam perayaan Natal adalah memperingati hari kelahiran Nabi Isa.


Buya juga menegaskan bahwa Yesus merupakan Nabi yang agung dalam agama Islam, dan sama sekali tak direndahkan.


“Yesus Nabi agung. Dalam Islam tidak direndahkan ya Yesus. Cuman di saat ada saudara kita meyakini keyakinan yang berbeda, makanya saya gak berani mengucapakan Natal sebab saya punya keyakinan. ‘Selamat Natal atas kelahiran Nabi…’ kecewa tidak? Kecewa. Maka lebih baik saya tidak mengucapkan,” katanya.


Lebih lanjut, Buya Yahya memaparkan pendapatnya sebagaimana berikut.


“Waktu saya tidak mengucapakan selamat natal justru saya tidak ingin ucapan saya ini ucapan bohong-bohongan. Saya punya prinsip sebab menurut saya Yesus adalah Nabi agung, Nabi besar.” [Democrazy/hops]

Penulis blog