POLITIK

Letjen Dudung Abdurachman Jabat KSAD, Refly Harun: Wah Rupanya Turunkan Baliho HRS Bisa Dapat Reward

DEMOCRAZY.ID
November 16, 2021
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Letjen Dudung Abdurachman Jabat KSAD, Refly Harun: Wah Rupanya Turunkan Baliho HRS Bisa Dapat Reward

Letjen Dudung Abdurachman Jabat KSAD, Refly Harun: Wah Rupanya Turunkan Baliho HRS Bisa Dapat Reward

DEMOCRAZY.ID - Letjen TNI Dudung Abdurachman dikabarkan bakal dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Rabu, 16 November 2021.


Kegiatan pelantikan Dudung berbarengan dengan Jenderal Andika Perkasa yang menjabat sebagai Panglima TNI.


Kabar tersebut pun dibenarkan oleh anggota Komisi I dari PDIP, TB Hasanuddin. "Kalau Letjen Dudung dilantik jadi KSAD memang iya," ujarnya, Selasa, 16 November 2021.


Perihal tersebut pun sempat diprediksi oleh ahli hukum tata negara Refly Harun pada awal September 2021.


Refly menanggapi pernyataan politisi PDIP Efendi Simbolon yang menyebutkan, Andika Perkasa bakal menjabat sebagai Panglima TNI.


Refly mengatakan, kalau Andika naik (menjadi Panglima TNI) maka Dudung berpeluang besar menjadi KSAD.


"Ini makin menegaskan, ternyata mencantol di kekuasaan jauh lebih penting dari achievement menjadi seorang tentara. Karena bisa naik pangkat dalam satu tahun dari Mayjen, Letjen dan menjadi Jenderal," ujarnya pada video YouTube pada kanal Refly Harun berjudul 'LIVE! WOW! ANDHIKA PANGLIMA TNI, DUDUNG KSAD!!'.


Namun Refly menganalisa jika Andika Perkasa menjadi Panglima TNI maka jabatannya hanya akan sampai 21 Desember 2022 alias tahun depan.


"Kalau diangkat hanya menjabat 1 tahun. Terbilang tak efektif," ujarnya.


"Entah kalau politik bermain lagi. Bisa jadi (Panglima TNI) dari angkatan darat lagi (usai Andika pensiun). Bukan tak mungkin Dudung jadi Panglima TNI," ujarnya.


Namun ia mengungkapkan, Dudung Abdurachman pun bakal memasuki masa pensium pada 19 November 2023.


"Ternyata tak strategis juga. Sebenernya tak menguntungkan juga untuk pengamanan pemilu. Tapi kalau soal karir politik itu lain juga," ujarnya.


Ia pun mengungkapkan, hal yang menarik pada sosok Andika karena selalu dikaitkan dirinya sebagai menantu AM Hendro Priono.


"Selalu itu temanya yang dibicarakan masyarakat. Sejauh mana pengaruh AM Hendro Priono kepada Presiden Jokowi," tambahnya.


"Namun kalau bicara Dudung Abdurachman, wah rupanya turunkan baliho HRS (Habib Rizieq Shihab), mentantang perang FPI bisa mendapatkan reward. Jadinya orang mengarah ke sana, jadi imejnya menjadi buruk," tutur Refly.


Terkait Andika Perkasa, Refly mengungkapkan, meski menantu AM Hendro Priono, karena orangnya low profile dan tak kontroversial maka tak banyak kesan negatif dari masyarakat.


"Tetapi kalau Dudung berita negatifnya banyak sama misalnya dengan Ngabalin (Ali Mochtar Ngabalin) orang yang dianggap justru mengkriminalisasi atau mau menjadi alat kekuasaan untuk menghantam masyarakat sipil," ujarnya.


Dalam kesempatan itu, Refly mengatakan, Negara Indonesia membutuh TNI netral, yang mampu mengembalikan marwah TNI sebagai tentara rakyat, sebagai pengawal negara bukan sebagai yang ikut-ikutan terotorial sipil.


"Jadi tak tunduk pada agenda-agenda sipil yang tak ada kaitannya dengan pertahanan negara. Harus tunduk dan patuh pada konstitusi sebagai alat pertahanan negara," katanya.


Menyinggung soal pernyataan Effendi Simbolon, Refli menilai, hal tersebut bisa bermakna tiga hal. 


"Ini bocoran, atau harapan, atau kode. Kode keras dari Fraksi PDIP yang menginginkan hal ini. Apa ini juga harapan atau bocoran," katanya. [Democrazy/galamed]

Penulis blog