HUKUM

Haris Azhar Tak Datang Mediasi, Rocky Gerung Cium ‘Kongkalikong’ Luhut dengan Polisi: Sudah Saling Kirim Sinyal

DEMOCRAZY.ID
November 16, 2021
0 Komentar
Beranda
HUKUM
Haris Azhar Tak Datang Mediasi, Rocky Gerung Cium ‘Kongkalikong’ Luhut dengan Polisi: Sudah Saling Kirim Sinyal

Haris Azhar Tak Datang Mediasi, Rocky Gerung Cium ‘Kongkalikong’ Luhut dengan Polisi: Sudah Saling Kirim Sinyal

DEMOCRAZY.ID - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan akhirnya memutuskan untuk melanjutkan proses hukum atas kasus pencemaran nama baik yang dilakukan oleh aktivis Haris Azhar dan koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti.


Luhut bertekad untuk melanjutkan kasus tersebut hingga ke pengadilan lantaran Haris Azhar tak hadir dalam proses mediasi.


Menurut Luhut, dirinya sudah beberapa kali memenuhi undangan mediasi namun Haris Azhar dan Fathia justru terlihat tidak menggubris dan tidak hadir dalam mediasi yang jadwalnya ditentukan sendiri oleh kedua terlapor.


Pria yang juga menjabat sebagai koordinator penanganan Covid-19 itu mengatakan bahwa tidak perlu lagi ada upaya mediasi yang dilakukan. Ia meminta agar kasus pencemaran nama baik tersebut lanjut ke persidangan.


“Enggak usah , di Pengadilan aja nanti, kalau dia yang salah ya salah, kalau saya yang salah ya saya gitu,” kata Luhut.


Menanggapi hal tersebut, pengamat politik Rocky Gerung justru menduga bahwa ada ‘kongkalikong’ antara Luhut dengan pihak kepolisian.


Rocky Gerung menduga bahwa ada kemungkinan Luhut mendapatkan sinyal dari pihak kepolisian tentang waktu kehadiran pada mediasi tersebut.


“Jadi terlihat ada semacam saling kirim sinyal antar polisi dan Pak Luhut,” kata Rocky Gerung seperti dikutip dari kanal Youtubenya pada 16 November 2021.


Hal ini karena, Rocky Gerung menilai bahwa Luhut terkesan ‘seenaknya’  menanggapi kasus ini. Pasalnya, di mediasi sebelumnya, Haris Azhar hadir sementara Luhut tidak hadir.


Lanjut Rocky Gerung, kini saat Haris Azhar tidak hadir, Luhut justru angsung memutuskan untuk menolak adanya mediasi lagi dan memutuskan untuk melanjutkan kasus tersebut ke tahap pengadilan.


“Kalau Haris Azhar justru hadir di pertemuan pertama, Pak Luhut justru yang tidak datang, jadi mungkin sekarang Haris jengkel, kenapa kalau kami dipaksa untuk datang sementara yang punya kuasa bisa mangkir,” ujar Rocky Gerung.


Mantan dosen Filsafat Universitas Indonesia itu juga menilai bahwa ada upaya agar kasus pencemaran nama baik ini tidak terus berlanjut.


Namun sayangnya, menurut Rocky Gerung, kasus Haris Azhar dan Luhut ini sudah menjadi isu dunia yang sulit untuk diredam.


“Mungkin sekali ada akan ada tekanan supaya damai dan jangan diteruskan tapi ya gak mungkin kalau itu jadi konsumsi pers internasional, itu berarti akan berlanjut problem itu, di tingkat internasional terutama,” pungkasnya. [Democrazy/kabes]

Penulis blog