DEMOCRAZY.ID
DEMOCRAZY.ID - Habib Ali Bin Hasan Al Bahar merupakan sosok ulama yang menjadi penerjemah dalam percakapan Menag Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) di Arab Saudi.
Habib Ali Bin Hasan Al Bahar merupakan keturunan Rasulullah SAW dan merupakan pengurus harian dari Rabithah Alawiyah.
Habib Ali juga Dewan Pakar Pusat Studi Al-Quran (PSQ) yang juga dosen tetap di Prodi Bahasa dan Sastra Arab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
“Mantab deh. Penerjemahnya Habib Ali Bin Hasan Al Bahar,” kata akun media @ali_hasan110 mengomentari video berisi percakapan Menag Yaqut dan salah seorang pejabat Arab Saudi yang diterjemahkan oleh Habib Ali.
Warganet lain turut menyebut kiprah Habib Hasan yang duduk sebagai Wakil Rois Syuriyah PWNU DKI Jakarta.
“(Habib Hasan) Wakil Rois Syuriah PWNU DKI kalau enggak salah,” tutur akun Faisal Murni.
Bahkan ada pula warganet yang menyebut bahwa Habib Hasan Al Bahar adalah ulama yang mengagumi Habib Rizieq Shihab.
“Habib Ali Hasan Al Bahar ilmunya memang tinggi dan beliau sangat mencintai Habib Rizieq Shihab,” jelas akun Bareta Novri.
Hingga kini, redaksi masih mencoba mengonfirmasi kepada Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas terkait viralnya video percakapan berbahasa Arab yang menggunakan penerjemah.
Informasi dihimpun Pojoksatu.id, Habib Ali Hasan Al-Bahar Lc MA, selain akademisi juga merupakan muballigh Indonesia yang tidak perlu diragukan lagi keilmuan agamanya.
Habib Ali Al Bahar menempuh pendidikan di Yordania.
Tepatnya di Universitas Mu’tah pada jenjang Strata 1 dan Universitas Yarmuk pada pendidikan magisternya.
Termasuk dari 200 muballigh yang direkomendasikan oleh Kemenag pada Tahun 2018.
Saat ini, selain menjadi dewan pakar Pusat Studi Al-Qur’an (PSQ), Habib Ali Al Bahar juga merupakan dosen tetap di Prodi Bahasa dan Sastra Arab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Mengisi kajian keagamaan di berbagai masjid seperti Masjid Sunda Kelapa, Masjid Bayt Quran, Masjid Jendral Sudirman WTC Jakarta.
Aktif di organisasi Rabithah Alawiyah sebagai pengurus harian. Rabithah Alawiyah merupakan organisasi yang menghimpun keturunan atau zuriyat Rasulullah SAW di Indonesia.
Sementara di antara penelitianya dalam bidang sastra berjudul Citra Jawa dalam Pusisi Arab Karya Sastrawan Arab-Indonesia. [Democrazy/pojok]
