GLOBAL

Gambar Xi Jinping dan Winnie The Pooh Ditampilkan di Museum, Para Pendukungnya Ngamuk

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
GLOBAL
Gambar Xi Jinping dan Winnie The Pooh Ditampilkan di Museum, Para Pendukungnya Ngamuk

Gambar Xi Jinping dan Winnie The Pooh Ditampilkan di Museum, Para Pendukungnya Ngamuk

DEMOCRAZY.ID - Sebuah gambar provokatif yang menampilkan Presiden Xi Jinping dan Winnie The Pooh di Museum Seni Brescia, Italia, membuat China mengamuk.


Gambar provokatif itu dibuat oleh seorang artis kelahiran Shanghai, Badiucao dan  ditampilkan dalam sebuah pameran.


Gambar dari Presiden Xi Jinping memegang senjata, dengan karakter kartun Winnie The Pooh di bawahnya dengan leher menjulur keluar, diyakini sebagai penggambaran sensor media sosial secara luas di China saat ini.


Gambar itu tergantung di samping foto dari pelapor Wuhan, Li Wenliang, dan gambar dari polisi anti huru-hara yang mengejar seorang demonstran.


Dikutip dari CNN, gambar provokatif buatan Badiucao itu ditampilkan di depan publik, Sabtu (13/11/2021), meski mendapat protes dari Diplomat China.


Sebuah surat kepada Wali Kota Brescia, Kedutaan Besar China di Roma mengatakan karya seni itu “sepenuhnya anti-China”.


Surat itu juga mengatakan bahwa seni tersebut memutarbalikkan fakta, menyebarkan informasi palsu, menyesatkan pemahaman orang-orang Italia dan secara serius menyakiti masyarakat China.


Bagi Badiucao, yang telah tinggal dalam pengasingan di Australia sejak 2009, pertentangan itu tak mengejutkan.


“Sangat sulit untuk tak menghindari menghina Pemerintah China sekarang ini,” ujarnya.


“Apa pun bisa menjadi sensitif, dan juga problematis,” tambah Badiucao.


Sejak kedutaan China mengajukan keluhannya bulan lalu, pejabat museum dan politisi lokal telah membingkai pertunjukan berjudul La Cina (non) Vicina, atau China (tidak) dekat, sebagai sebuah simbol kebebasan berbicara.


“Saya harus mengatakan, saya membaca surat itu dua kali karena sangat mengejutkan saya,” ujar Walikota Brescia, Laura Castelletti.


Ia pun menyebut surat itu sebagai gangguan pada keputusan artistik budaya kota.


Castelletti pun mengatakan permintaan untuk membatalkan pertunjukan, hanya akan menarik lebih banyak perhatian.


Sedangkan Presiden Yayasan Museum Brescia, Francesca Bazoli, mengatakan melanjutkan pameran sebagai keputusan untuk kebebasan berekspresi artistik. [Democrazy/ktv]

Penulis blog