AGAMA GLOBAL

Diduga Berisi Gambar Nabi, Warga Suriah Bakar Buku dari Turki

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
AGAMA
GLOBAL
Diduga Berisi Gambar Nabi, Warga Suriah Bakar Buku dari Turki

Diduga Berisi Gambar Nabi, Warga Suriah Bakar Buku dari Turki

DEMOCRAZY.ID - Sebuah buku pelajaran yang diproduksi oleh Kementerian Pendidikan Turki dan didistribusikan di Suriah utara telah memicu kemarahan warga lokal karena diduga berisi penggambaran visual Nabi Muhammad. Warga yang marah membakar buku-buku itu.


Buku pelajaran agama, yang dirancang oleh Kementerian Pendidikan Turki khusus untuk anak-anak yang tinggal di beberapa wilayah Suriah di bawah kendali Ankara itu, berisi ilustrasi yang dianggap penduduk daerah itu menghujat.


Seperti diberitakan kantor berita AFP, Jumat (26/11/2021), dalam satu gambar, seorang pria berjanggut yang mengenakan sweater merah muda, berlutut untuk menyambut putrinya yang turun dari bus sekolah.


"Nabi menyambut putrinya Fatima," demikian tulisan judul di halaman buku tersebut, meskipun tidak sepenuhnya jelas apakah tulisan itu merujuk secara khusus pada gambar tersebut.


Di kota Jarablus, dekat perbatasan Turki, penduduk membakar semua buku yang bisa mereka dapatkan.


"Kami terkejut di pagi hari menemukan buku teks ini... yang berisi penggambaran visual nabi," kata warga Jarablus, Mustafa Abdulhaq.


"Kami membakar semua buku," cetusnya.


Di daerah lain yang dikendalikan oleh Ankara, termasuk kota Al-Bab, penduduk memperingatkan bahwa mereka akan menggelar aksi protes pada hari Jumat ini, jika buku pelajaran itu tidak ditarik kembali.


Turki dan proksinya telah menguasai sejumlah wilayah di Suriah setelah beberapa operasi militer yang diluncurkan sejak 2016.


Di wilayah-wilayah tersebut, lira Turki telah menjadi mata uang utama. Ankara bahkan telah membantu mendirikan rumah sakit, kantor pos, dan sekolah-sekolah yang mengajarkan bahasa Turki.


Jumaa Kazkaz, pejabat tinggi pendidikan di Al-Bab, mengatakan buku-buku sekolah itu disediakan oleh provinsi-provinsi terdekat di Turki, termasuk Gaziantep, Kilis dan Sanliurfa.


Mengomentari aksi protes yang disebabkan oleh buku teks itu, Kazkaz mengatakan "ada pembicaraan dengan Direktorat Pendidikan di Gaziantep ... untuk mengubah kurikulum".


"Saat ini kami sedang menunggu keputusan," tambahnya. [Democrazy/dtk]

Penulis blog