DEMOCRAZY.ID
DEMOCRAZY.ID - Ditangkapnya salah seorang anggota Komisi Fatwa MUI oleh Densus 88, tentunya sangat mengejutkan publik.
Bagaimana tidak, MUI yang selama ini dipercaya sebagai organisasi rujukan bagi umat islam, justru kecolongan dengan anggotanya yang terlibat ke dalam jaringan terorisme.
Bahkan pernyataan-pernyataan beberapa petinggi MUI yang kerap menyerang Densus 88 menjadi sorotan masyarakat Indonesia.
Hal itu dikarenakan pernyataan-pernyataan beberapa petinggi MUI yang kerap menyerang Densus 88 itu seakan terbantahkan dengan adanya anggota yang terlibat terorisme.
Publik pun dibuat geram dan tak lagi mempercayai MUI. Ketidakpercayaan sejumlah orang pun semakin jelas ketika ketika taggar #bubarkanMUI sempat menjadi trending topik di media sosial Twitter.
Tak hanya itu, kegeraman dan ketidakpercayaan sejumlah pihak itu dimanfaatkan betul oleh pihak-pihak yang kontra terhadap MUI. Sehingga ada indikasi bahwa MUI akan dibubarkan.
Menyikapi hal itu, aktivis dakwah Hilmi Firdausi pun turut bereaksi dan menolak keras upaya pembubaran MUI tersebut.
Hilmi Firdausi meminta pihak-pihak yang kontra terhadap MUI untuk membuktikan secara hukum seandainya di dalam organisasi tersebut memang ada yang terindikasi terorisme.
Apalagi saat itu, anggota Komisi Fatwa MUI yang ditangkap Densus 88 sudah dinonaktifkan, sehingga tidak perlu adanya upaya pembubaran MUI.
"Kalau memang di MUI ada yang terindikasi terorisme, buktikan saja secara hukum. Saya dengar yang bersangkutan juga sudah dinonaktifkan," kata Hilmi Firdausi melalui cuitan di akun Twitter miliknya, dikutip , Rabu 17 November 2021.
Menurutnya, framing-framing pembubaran MUI itu seharusnya tidak dilakukan, sebab MUI yang berdiri sejak tahun 1975 itu sangat mempunyai andil besar bagi umat islam di Indonesia.
Hilmi Firdausi mengatakan bahwa MUI sejak awal berdiri sangat berjasa besar kepada umat islam karena fatwa-fatwa yang dikeluarkannya selalu menjadi rujukan.
"Bukan dengan menyuarakan bubarkan MUI yang sudah berdiri sejak 1975 & berjasa besar kepada umat dengan fatwa-fatwanya yang menjadi rujukan. Bismillah, ayo ramaikan tagar #dukungMUI #kamibersamaMUI," terangnya.
Hal senada juga diungkapkan politisi PKS, Hidayat Nur Wahid (HNW)yang sama-sama menyatakan menolak framing pembubaran MUI.
HNW sapaan akrabnya, menyatakan bahwa ia mendukung penuh MUI agar tidak dibubarkan, sebab menurutnya MUI merupakan organisasi yang satu-satunya menghimpun ormas-ormas agama islam.
Apalagi para pengurusnya yang terdiri dari Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan ormas-ormas moderat islam lainnya, membuat MUI tidak perlu dibubarkan.
"Saya menolak framing untuk bubarkan MUI. Saya mendukung MUI, yang himpun Ormas-ormas Keagamaan Islam, yang Ketua Umum, Sekjen dan pengurusnya rata-rata dari NU, Muhammadiyah & Ormas Moderat lainnya," kata HNW.
HNW menegaskan bahwa selama ini MUI merupakan pilar penting yang selalu berada di garda terdepan untuk menolak islamophobia dan terorisme.
Bahkan menurutnya, MUI juga menolak teror-teror yang bersifat terorisme termasuk yang dilakukan separatis KKB di Papua.
"MUI tolak Islamophobia dan terorisme, termasuk teror terhadap NKRI yang dilakukan separatis KKB Papua," pungkasnya. [Democrazy/galamed]
