AGAMA POLITIK

Rocky Gerung: Orang yang Tidak Beragama Jangan Dibenturkan dengan Keyakinan, Itu Hanya Status di KTP!

DEMOCRAZY.ID
Oktober 25, 2021
0 Komentar
Beranda
AGAMA
POLITIK
Rocky Gerung: Orang yang Tidak Beragama Jangan Dibenturkan dengan Keyakinan, Itu Hanya Status di KTP!

Rocky Gerung: Orang yang Tidak Beragama Jangan Dibenturkan dengan Keyakinan, Itu Hanya Status di KTP!

DEMOCRAZY.ID - Akademisi sekaligus filsuf Rocky Gerung menilai bahwa departemen agama yang ada di Indonesia saat ini lebih mengurus soal keyakinan manusia.


Padahal menurutnya departemen agama dibentuk dalam artian bertugas untuk mengurus administrasi orang yang beragama.


Rocky Gerung menilai seharunsya departemen agama seperti Kementerian Agama (Kemenag) sebaiknya hanya mengurus orang-orang yang ingin beragama saja tanpa harus memaksa orang untuk memiliki suatu keyakinan.


Hal tersebut disampaikannya dalam sebuah video di kanal YouTube Rocky Gerung Official yang berjudul “BIKIN MALU WARGA NU DAN JOKOWI. BAGUSNYA MENAG YAQULT SEGERA DIRESHUFLE” diunggah pada Senin (25/10/2021).


“Kalau kita belajar sejarah departemen agama, memang disitu ada semcam unsur untuk ya dalam tanda kutip tukar tambah supaya soal agama itu tidak diabaikan, karena banyak dalam perdebatan dikonsituan bahkan menganggap buat apa kan kita merdeka, jadi masalah agama urusan masing-masing saja,” kata Rocky Gerung.


“Tapi karena sejarah kita memperlihatkan peran umat Islam dalam peruangan dan mayoritas maka dipertimangkan hal itu, lalu secara bijaksana oke dibentuklah Kementerian Agama dengan maksud mengurus administrasi orang yang beragama,” sambungnya.


Jadi menurut Rocky Gerung inti dari adanya Kemenetrian Agama hanya sekadar mengurus administrasi orang-orang yang beragama saja dan tidak lebih dari itu.


Akan tetapi yang terjadi saat ini menurutnya Kementerian Agama hanya mengurus soal keyakinan dari setiap orang.


Seharusnya Kementerian Agama hanya  mengurus administrasi dan menyediakan beberapa bantuan lain seperti memberikan tempat ibadah, membantu menjalankan ibadah haji.


Selain itu menurut Rocky orang yang tidak memiliki agama sebetulnya tidak memerlukan departemen agama.


Rocky Gerung juga menekankan bahwa seseorang yang tidak beragama juga tidak dapat dikatakan sebagai orang yang tidak pancasilais.


“Orang yang tidak beragama itu artinya memilih untuk tidak memakai hak beragama dan tidak ada perintah konstitusi orang harus beragama yang ada agama adalah hak, bisa dipakai dan bisa tidak,” imbuhnya.


Lebih lanjut, Mantan Dosen di Universitas Indonesia (UI) itu menuturkan kalau orang yang tidak beragama tidak boleh diatur oleh departemen agama karena urusannya sudah langsung kepada masing-masing kepercayaan.


“Supaya dia menjadi administrasi maka dia tidak boleh dicampur dengan iman, kalau soal tidak beragama dan beragama itu dinilai bukan oleh negara, tapi dinilai oleh masing-masing agama,” paparnya.


“Hukumannya apa? Ya masuk surga atau neraka dan tidak masuk BUI, kecuali orang yang tidak beragama sekaligusu membuat criminal,” ucapnya menambahkan.


Pejabat-pejabat di Indonesia, terutama Menteri Agama diimbau oleh Rocky Gerung untuk menyelesaikan masalah-masalah keagamaan seperti itu terlebih dahulu.


Pada intinya adanya departemen agama hanya mengurusi administrasi orang yang beragama saja.


“Orang yang tidak beragama jangan dibentur-benturkan dengan keyakinan karena tidak beragama itu Cuma status di dalam KTP,” ujar Rocky Gerung.


Rocky juga mengecam seluruh pihak yang menyudutkan orang-orang yang memilih untuk tidak memeluk suatu agama.


“Kan bisa kita bilang, kan selalu KTP itu agamanya apa, lah kalau dia bilang tidak beragama nanti dilecehin, padahal konstitusi tidak mewajibkan orang beragama loh,” pungkasnya.


Sebelumnya Rocky Gerung ikut menanggapi soal pernyataan kontroversial yang dilontarkan oleh seorang Menteri Agama (Menag) Gus Yaqut Choilil Qoumas.


Baru-baru ini Menag Yaqut menyampaikan bahwa sebenarnya Kementerian Agama (Kemenag) merupakan hadiah dari negara untuk Jemaah Nahdlatul Ulama (NU).


Hal tersebut disampaikannya ketika membuka Webinar Internasional Santri Membangun Negeri yang digelar Rabithah Ma'ahid Islamiyah dan PBNU dalam rangka memperingati Hari Santri pada Rabu (20/10/2021).


“Saya bantah, bukan itu, kementerian agama itu hadiah negara untuk NU, bukan untuk umat Islam secara umum, tapi spesifik untuk NU,” ucapnya.


Akan tetapi Rocky Gerung seakan bingung mengapa seorang Menteri Agama bisa sampai mengucapkan hal seperti itu kepada publik.


Sebenarnya Rocky Gerung sendiri tidak mempermasalahkan ucapan yang dilontarkan oleh Menga Yaqut, asalkan masih dalam kendali pengetahuan.


Mantan dosen di Universitas Indonesia (UI) itu menilai seharusnya Menag Yaqut hanya sekadar memberitahu bahwa da penghragaan untuk ormas NU, bukan dengan klaim satu pihak saja.


“Apalagi dikalangan Nu banyak yang memang mengerti atau bijak untuk memahami fasilitas itu, banyak juga yang merasa benar tapi jangan diucapkan, itu kan konyol-nya kan,” kata Rocky Gerung, dikutip dari kanal YouTube pribadinya pada Senin (25/10/2021). [Democrazy/poskota]

Penulis blog