POLITIK

Pangdam Diponegoro: Soeharto Berjasa Besar Bagi Bangsa Indonesia, Seluruh Rakyat Harus Menghormati Itu

DEMOCRAZY.ID
Oktober 05, 2021
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Pangdam Diponegoro: Soeharto Berjasa Besar Bagi Bangsa Indonesia, Seluruh Rakyat Harus Menghormati Itu

Pangdam Diponegoro: Soeharto Berjasa Besar Bagi Bangsa Indonesia, Seluruh Rakyat Harus Menghormati Itu

DEMOCRAZY.ID - Panglima Komando Daerah Militer IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto menyebut Presiden kedua RI Soeharto harus tetap dihormati.


"Beliau berjasa besar kepada Indonesia. Kita jangan lihat itu (masa lalu)-nya. Melihatnya adalah sejarahnya, semua pemimpin Indonesia berjasa. Kalau tidak ada pendahulu kita, kita enggak akan jadi seperti ini. Enggak usah mempermasalahkan permasalahan yang enggak perlu dipermasalahkan lah," tutur dia, usai upacara HUT TNI ke-76 di Makodam IV/Diponegoro, Watugong, Semarang, Selasa (5/10).


Rudianto pun menyempatkan diri melakukan ziarah ke makamnya di Astana Giri Bangun, Kabupaten Karanganyar, Senin (4/10).


Didampingi Kapolda Jawa Tengah Irjen Polisi Ahmad Luthfi, Rudianto juga melakukan ziarah ke makam Panglima Besar Jendral Soedirman di Yogyakarta.


"Nyekar itu kan tradisi dari sebelum sebelumnya. Jadi seluruh Presiden Indonesia kita ziarah, tidak ada politik atau apa. Itu tradisi turun-temurun setiap HUT TNI kita melakukan ziarah di tempat mantan Presiden Indonesia yang meninggal, yang kedua di tempat Panglima Besar Soedirman," tambah Rudianto.


Sebelumnya, sosok Soeharto sempat disinggung dalam pernyataan yang tak terbukti kebenarannya dari mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo. 


Pangdam Diponegoro: Soeharto Berjasa Besar Bagi Bangsa Indonesia, Seluruh Rakyat Harus Menghormati Itu


Ia melempar isu bahwa paham komunis sudah masuk ke militer sehingga banyak patung Soeharto di beberapa tempat hilang.


Padahal, patungnya masih tegap berdiri di sejumlah tempat, seperti di Museum HM Soeharto, Argomulyo, Sedayu, Bantul, DIY.


Dalam sejarah versi Orde Baru, Soeharto, yang mengklaim dirinya sebagai 'Bapak Pembangunan' dianggap sebagai sosok sentral pembasmi PKI.


Namun, sebagian sejarawan dan kemudian dokumen intelijen asing menyebut bahwa 'the smiling general' memanfaatkan momentum momen pemberontakan itu untuk mengambil alih kekuasaan. [Democrazy/cnn]

Penulis blog