DEMOCRAZY.ID - Kepala BPIP Yudian Wahyudi menyebut Sukarno sebagai umat Islam yang paling berhasil meneladani politik lapangan Nabi Muhammad SAW.
Pernyataan Yudian ini mendapatkan respons beragam dari publik.
Ketua DPP PAN, Saleh Partaonan Daulay, mengapresiasi ungkapan Yudian terkait sosok Sukarno dan kontribusinya di masa revolusi yang disebut meneladani Nabi Muhammad.
Namun, kemerdekaan dicapai atas peran banyak tokoh, tak hanya Sukarno.
"Apalagi sejarah revolusi dan perjuangan kemerdekaan Indonesia selalu menguraikan secara baik peran dan kepemimpinan Sukarno. Kalau Sukarno, ya, pasti tidak bisa dilupakan. Teman dan lawan politiknya mengagumi. Tidak hanya di dalam negeri, juga sampai ke luar negeri," kata Saleh saat dimintai tanggapan, Jumat (1/10).
Saleh menegaskan kelahiran Indonesia sebagai bangsa dan negara yang merdeka tidak lepas dari kontribusi para pejuang lainnya.
Ada banyak nama pelopor dan tokoh kemerdekaan, di antaranya Hatta, Sutan Sjahrir, Ahmad Soebarjo, Radjiman Widyoniningrat, Sukarni, Sayuti Melik, Muhammad Yamin, dan lain-lain.
"Itu belum termasuk para pejuang kemerdekaan yang berkorban jiwa dan raga untuk Indonesia merdeka. Jumlahnya sangat banyak. Mereka berjuang pada bidang keahlian dan wilayahnya masing-masing," beber Ketua Fraksi PAN DPR ini.
Oleh karena itu, bagi Saleh, penjelasan Yudian sebaiknya dilengkapi dengan peran dan kontribusi para tokoh dan pejuang lainnya.
Meski diakui kehebatan dan kepiawaian Bung Karno, tetapi bukan berarti melupakan yang lain.
"Kalau pun tidak disebut secara spesifik, paling tidak disebutkan saja secara umum peran Sukarno dengan para founding fathers lainnya. Itu kelihatan lebih setara dan elegan," urai Saleh.
"Andai kata Sukarno masih hidup, mungkin beliau pun pasti akan mengakui peran dan kontribusi tokoh-tokoh lain. Dari dulu, Sukarno selalu berdiskusi dan bermusyawarah dalam setiap pengambilan keputusan, terutama menjelang proklamasi kemerdekaan. Sejarah mengungkapkan fakta-fakta historis itu secara baik," lanjutnya.
Kendati demikian, Saleh berpendapat mungkin karena bicara di kalangan anggota Bamusi, sehingga Yudian menekankan peran Bung Karno tersebut.
"Biasalah, untuk membuat semua orang merasa bahagia. Kalau orang bahagia, ya, Pak Yudian, kan, bahagia juga. Tapi saya yakin teman-teman Bamusi juga sangat paham sejarah Sukarno. Malah mungkin lebih paham dari anggota masyarakat lain. Karena itu, mereka juga paham bahwa kemerdekaan Indonesia diperoleh berdasarkan perjuangan bersama seluruh komponen masyarakat," pungkasnya. [Democrazy/kmpr]