AGAMA POLITIK

Megawati Ingin Bangun Patung Sukarno di Tiap Daerah, Muhammadiyah: Kultus Berlebihan, Tanda Keterbelakangan

DEMOCRAZY.ID
Oktober 29, 2021
0 Komentar
Beranda
AGAMA
POLITIK
Megawati Ingin Bangun Patung Sukarno di Tiap Daerah, Muhammadiyah: Kultus Berlebihan, Tanda Keterbelakangan

Megawati Ingin Bangun Patung Sukarno di Tiap Daerah, Muhammadiyah: Kultus Berlebihan, Tanda Keterbelakangan


DEMOCRAZY.ID - Aktivis Angkatan Muda Muhammadiyah, Ma’mun Murod memberikan komentar terkait pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang berharap patung Sukarno dibangun di seluruh daerah.


Ma’mun Murod menyebut usulan tersebut hanya akan mengkerdilkan Soekarno sebagai tokoh proklamator kemerdekaan Indonesia.


“Soekarno itu Muhammadiyah. Soekarno itu orang besar. Soekarno itu Sang Proklamator bangsa. Jangan dikerdilkan lewat patung-patung itu,” kata Ma’mun dikutip di akun Twitternya, Jumat (29/10/2021).


Rektor Universitas Muhammadiyah itu menjelaskan apa yang diungkapkan oleh putri sang proklamator itu justu bertentangan dengan pemikiran Soekarno tentang Islam.


“Kultus berlebihan tanda keterbelakangan. Sementara Soekarno itu orang yg berpikir maju tentang Islam (Catatan: gambaran Soekarno pra Dekrit Presiden),” jelasnya.


Sebelumnya, Presiden Kelima Indonesia Megawati Soekarnoputri berharap patung Sukarno dibangun di seluruh daerah. Kata Mega, Soekarno telah mewariskan banyak pemikiran dan ideologi untuk bangsa Indonesia.


“Jadi, kalau memungkinkan, maka tentunya tidak perlu terburu-buru, karena kita sifatnya gotong royong, bikin lah di setiap daerah yang namanya patung beliau (Bung Karno),” ujar Mega dalam acara Peresmian dan Penandatanganan Prasasti Taman UMKM Bung Karno dan 16 Kantor Partai yang digelar secara virtual, Kamis (28/10/2021).


Oleh karena itu, pembuatan patung Bung Karno bisa jadi upaya untuk mengingatkan sosok Bung Karno kepada generasi muda.


“Ya memang itu sifatnya simbolis, tapi kalau hanya dikatakan saja memungkinkan orang akan melihat bahwa bagaimana toh sosoknya. Patung itu kan merepresentasikan sosok seseorang. Diponegoro begini, Bung Karno begitu,” ungkap Mega.


Menurut dia, pengenalan sosok pahlawan ini penting bagi generasi muda Indonesia. 


Megawati menilai, tanpa ada upaya mengenali sosok pahlawan itu, generasi muda tidak akan mengenal sosok pahlawan nasional.


“Ada yang mengatakan, kalau dari Islam garis keras mengatakan tidak boleh, takut itu (patung) didewakan, disembah. Tidak ada niat seperti itu, hanya sebuah pengenalan dari suatu sosok pahlawan-pahlawan,” pungkasnya. [Democrazy/fajar]

Penulis blog