PERISTIWA POLITIK

Ustadz Alfian Tanjung Beberkan 'Indikasi Kuat' Kebangkitan PKI di Tanah Air

DEMOCRAZY.ID
September 30, 2021
0 Komentar
Beranda
PERISTIWA
POLITIK
Ustadz Alfian Tanjung Beberkan 'Indikasi Kuat' Kebangkitan PKI di Tanah Air

Ustadz Alfian Tanjung Beberkan 'Indikasi Kuat' Kebangkitan PKI di Tanah Air

DEMOCRAZY.ID - Ustadz Alfian Tanjung membeberkan sejumlah indikasi kuat bahwa kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) di tanah air dicurigai jadi nyata.


Ustadz Alfian Tanjung mengatakan bahwa ada sebagian kalangan yang menyebut bahwa berbicara PKI di zaman sekarang merupakan berbicara sesuatu hal yang kadaluarsa.


"Hari ini berbicara PKI seolah-olah kita berbicara yang konyol, tolol, out of date, dan segala macem. Kalau ditanyakan kepada saya, tentu posisi saya adalah posisi beberapa pengalaman yang pernah dialami dan beberapa kejadian serta pensikapan yang langsung saya alami bahwa PKI baik secara transparan mereka belum berani," kata Ustadz Alfian Tanjung sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Refly Harun pada Kamis, 30 September 2021.


Perdebatan mengenai kebangkitan PKI sampai saat ini masih menjadi polemik khususnya setiap bulan September.


Ustadz Alfian Tanjung merasa yakin bahwa kebangkitan PKI di tanah air merupakan hal yang mendekati kenyataan berdasarkan risetnya yang panjang.


"Kalau ditanyakan sejauh mana saya punya keyakinan? Kalau buat saya yang menekuni dalam jangka yang panjang, saya ingin mengatakan PKI comeback," ujarnya.


Ustadz Alfian Tanjung kemudian menjelaskan bahwa kebangkitan PKI di tanah air ditandai dengan sejumlah indikasi kuat.


Pertama, ketika Sudisman bersaksi dalam Sidang Mahmilub pada tahun 1967 silam dan menyatakan bahwa PKI akan hidup kembali meski telah dilarang oleh TAP MPRS Nomor XXV/MPRS/1966.


"Sesungguhnya, kesungguhan untuk bangkit itu diawali dengan satu pernyataan yang tegas dari Sudisman pada Sidang Mahmilub tahun 1967. 'Walaupun PKI sudah rusak berkeping-keping, saya punya keyakinan bahwa PKI akan hidup kembali karena PKI itu adalah anak zaman yang akan dilahirkan oleh zaman' itu yang pertama," katanya.


Kemudian Alfian Tanjung membeberkan adanya buku harian yang ditulis oleh Dita Indahsari pada tahun 1996 lalu.


Ketika buku tersebut beredar, Dita Indahsari sempat ditangkap oleh aparat kepolisian sebelum akhirnya dibebaskan.


"Kedua, buku harian (dari seseorang) yang bernama Dita Indahsari. Dita Indahsari adalah seseorang pejabat di institusi kementerian tertentu. Dia menulis dalam buku hariannya per tanggal 16 April 1996 dan dia sempat ditangkap oleh polisi waktu itu," ujar dia.


Ustadz Alfian Tanjung menegaskan ketika alumni atau keturunan PKI sudah menyebar dengan menduduki sebuah jabatan di berbagai institusi negara, maka hal tersebut merupakan indikasi kuat bahwa kebangkitan PKI mendekati kenyataan.


"Ketika mereka sudah mempunyai posisi dimana-mana, mereka punya tindakan-tindakan yang menurut saya mempertegas penampakan mereka," ucapnya.


Ustadz Alfian Tanjung bahkan menyebut, PKI seolah tidak mengakui identitas dirinya namun mereka kerap menunjukkan sikap dan segala perbuatan yang menunjukkan ciri-ciri penganut paham komunis.


"Mereka akan terus bilang 'Kami bukan, kami tidak, PKI nya mana' tapi kelakuan, sikap, cara menghadapi orang-orang yang berbeda dengan mereka, ya kalau mau diteruskan kita bisa banyak berhadapan pelecehan-pelecehan yang dilakukan nggak semata-mata kebebasan berkespresi," tuturnya. [Democrazy/kabes]

Penulis blog