DEMOCRAZY.ID - Dokter RSUD Kabupaten Enrekang, Adiany Adil yang membuat pernyataan menolak adanya penyakit COVID-19 akhirnya dimintai klarifikasi oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) setempat.
Dalam pertemuan itu, Adiany mengaku diminta diam oleh rekan sejawatnya.
"Yang mirisnya itu IDI Cabang Enrekang. Saya tidak tahu kenapa sesama rekan sejawat, jangankan mau dikasih makan mau diapa waktu pertemuan kemarin, malah ditunjuk-tunjuk disuruh diam, kayak kita bukan manusia saja diperlakukan kayak apa," kata Dokter Adiany saat berbincang, Sabtu (4/9/2021).
Adiany mengaku marah atas perlakuan yang diterimanya saat itu.
Dia tidak diberikan kesempatan untuk memberikan klarifikasi tapi diminta diam saat pertemuan dengan IDI itu.
"Ya sudah saya marah. Bagaimana ceritanya saya diam, sementara ini acara dibuat untuk saya. Saya diundang di sini baik-baik, saya hormati kalian makanya saya datang. Kok bisanya saya dilarang bicara karena katanya mau konfirmasi," terang Adiany.
"Ya sudah saya bilang saya tidak suka diperlakukan seperti ini. begini saja dok, bikin saja surat pernyataan tandingan sebagai bantahan dari apa yang saya nyatakan," tambah dia.
Dia menepis anggapan ingin terkenal dibalik postingan penolakan penyakit COVID-19 itu.
Dirinya bahkan siap mempostingkan pernyataan tandingan IDI jika hal tersebut benar dibuat.
"Sehinga publik bisa melihat, oh ini ilmu pengetahuan yang diposting dokter satu ini dan yang ini bukan ilmu pengetahuan. Begitu saja kita mengedukasi masyarakat. Bantah itu," ujarnya.
Sebelumnya, perihal soal penolakannya atas COVID-19, Adiany menjelaskan bahwa COVID-19 tidak pernah menjadi nama penyakit yang diderita manusia.
Tetapi pada penyakit untuk manusia dengan nama COVID-19 tidak pernah ada.
"Jadi sepengetahuan saya diagnosa yang ada jenis penyakit yang ada itu Ispa (Infeksi saluran pernapasan atas) yang disebabkan oleh mikroorganisme bernama virus. Itu nama penyakit dalam teori dan praktek kedokteran yang diterapkan selama ini. Itu kan kita kenal ada disebabkan virus dan bakteri," terangnya.
"Artinya apa yang ada di dalam dunia medis itu adalah Ispa bukan COVID-19. Kalau COVID-19 kita tidak kenal dalam istilah medis. Tidak ada itu," imbuh Adiany.
Menurutnya, jika penyakit Ispa ini diganti dengan nama COVID-19 maka dia meminta dunia kedokteran untuk menggantinya, sehingga dia bisa mengetahuinya. [Democrazy/dtk]