EKBIS POLITIK

Sindir Pemerintah Hobi Ngutang, Mardigu Bossman: Pemerintah Pesat-pesta, Rakyat yang Cuci Piring!

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
EKBIS
POLITIK
Sindir Pemerintah Hobi Ngutang, Mardigu Bossman: Pemerintah Pesat-pesta, Rakyat yang Cuci Piring!

Sindir Pemerintah Hobi Ngutang, Mardigu Bossman: Pemerintah Pesat-pesta, Rakyat yang Cuci Piring!

DEMOCRAZY.ID - Sikap pemerintah Indonesia yang masih mengandalkan utang turut dikritisi pengusaha yang juga giat di media sosial, Mardigu Wowiek.


Mardigu yang sempat dikenal dengan julukan Bossman Sontoloyo ini meminta pemerintah segera menghentikan kebijakan utang yang akan menyusahkan generasi mendatang. 


Sebab saat ini, utang Indonesia dianggap sudah mencapai level mengkhawatirkan.


"Berapa (utang) kalau sampai akhir masa jabatan (Jokowi), hampir Rp 10 ribu triliun. Kalau bunganya 5 persen, setahun itu Rp 500 triliun hanya untuk bayar bunganya, Kasihan kita Pak, (disuruh) nyauri utang(bayar utang)," kata Mardigu dalam potongan video yang beredar di media sosial seperti dikutip redaksi, Rabu (8/9).


Dari catatana Bank Indonesia (BI), utang luar negeri (ULN) Indonesia pada triwulan II tahun 2021tercatat 415,1 miliar dolar AS atau Rp 5.977 triliun dengan kurs 14.400 per dolar AS.


Mardigu yang kini kerap mempopulerkan sebutan 'New mind' ini mengutarakan, penghentian kebijakan utang menjadi jalan satu-satunya untuk menyelamatkan generasi mendatang, atau yang ia sebut sebagai generasi 'new mind'.


"Kalian dapat nama dan pestanya, kita yang cuci piring Pak, kasihan dikitlah buat anak-anak new mind yang nanti berkuasa. Wahai pejabat, sekarang anda boleh lakukan apa saja asal jangan menambah utang, pusing nanti anak cucu kita mbayar utangnya," tandasnya.


Utang Indonesia hingga kini diklaim pemerintah masih aman. Diungkap Bank Indonesia (BI), bahan cenderung turun.


Pada akhir triwulan II, utang luar negeri Indonesia sebesar 415,1 miliar dolar AS atau Rp 5.977 triliun. 


Jumlah ini diklaim turun 0,1 persen dibanding triwulan I 2021 sebesar 415,3 miliar dolar AS atau Rp 5.980 triliun. [Democrazy/tmp]

Penulis blog