POLITIK

Sebut Oligarki Kian Merajalela di Negeri Ini, Prof Salim Said: Jokowi Memang Presidennya, Tapi Dia Tidak Berkuasa

DEMOCRAZY.ID
September 26, 2021
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Sebut Oligarki Kian Merajalela di Negeri Ini, Prof Salim Said: Jokowi Memang Presidennya, Tapi Dia Tidak Berkuasa

Sebut Oligarki Kian Merajalela di Negeri Ini, Prof Salim Said: Jokowi Memang Presidennya, Tapi Dia Tidak Berkuasa

DEMOCRAZY.ID - Akademisi Profesor Salim Haji Said atau Salim Said menyebut bahwa meskipun menjadi Presiden, Jokowi tidak berkuasa.


Pernyataan itu diungkapkan Salim Said dalam diskusi yang tayang di kanal Youtube Karni Ilyas Club dengan tema "REUNI ALUMNI ILC - SATU TAHUN KARNI ILYAS CLUB" Sabtu, 25 September 2021.


Selain Salim Said, beberapa tokoh yang hadir dalam acara tersebut diantaranya Menko Polhukam Mahfud MD, Menkumham Yasonna Laoly, ekonom Rizal Ramli, budayawan Sudjiwo Tedjo dan eks Menkes Siti Fadillah Supari.


Semula Salim Said menerima sebuah pertanyaan untuk menyebutkan tiga kata yang terpikir saat mendengar nama Jokowi.


"Tiga kata yang terpikir, saya pikir ketika mendengar nama Pak Jokowi," ucap dia membacakan pertanyaan seperti dilihat Minggu, 26 September 2021.


Pertanyaan itu bahkan sempat dipertegas oleh Sudjiwo Tedjo.


"Apa yang muncul di kepala begitu mendengar kata Pak Jokowi," kata Sudjiwo Tedjo.


Salim Said mengatakan bahwa pada dasarnya Jokowi adalah orang baik.


"Satu Pak Jokowi kitu pada dasarnya orang baik," ucapnya.


"Kedua Pak Jokowi itu tidak berkuasa," ucapnya lagi disebut gelak tawa.


Sehingga kata dia, dengan Jokowi yang seolah tak berkuasa menjadikan di Indonesia terus merajalela oligarki yang mengatur.


"Karena itu merajalela oligarki yang mengatur," jelasnya.


Ia menambahkan bahwa Jokowi memang berkuasa secara legitimasi tetapi orang yang mengatur dibaliknya adalah oligarki.


"Legalitas dipegang Pak Jokowi, tetapi orang yang mendorong-dorong dia, mengatur dibaliknya adalah orang-orang yang saya sebut oligarki," ujarnya.


Sebab itu, Guru Besar Universitas Pertahanan ini tak sepakat apabila Jokowi akan menjabat tiga periode.


"Jadi oleh sebab itu saya menolak perpanjangan tiga masa jabatan," tegasnya. [Democrazy/galamed]

Penulis blog