AGAMA POLITIK

Sebut Narasi 'Memojokkan Islam' Semakin Luas, Muhammadiyah: Ada Pake Kopiah Dikatain Kadrun, Gak Usah Marah

DEMOCRAZY.ID
September 24, 2021
0 Komentar
Beranda
AGAMA
POLITIK
Sebut Narasi 'Memojokkan Islam' Semakin Luas, Muhammadiyah: Ada Pake Kopiah Dikatain Kadrun, Gak Usah Marah

Sebut Narasi 'Memojokkan Islam' Semakin Luas, Muhammadiyah: Ada Pake Kopiah Dikatain Kadrun, Gak Usah Marah

DEMOCRAZY.ID - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dadang Kahmad berbicara mengenai media sosial yang kerap disalahgunakan untuk mengadu domba. 


Dadang mencontohkan sebutan kadrun yang asal disematkan ke banyak orang.


"Kita tahu di jaman sekarang, zamannya media sosial, kemerdekaan berpendapat luar biasa dan orang bebas mengatakan apapun. Sehingga, narasi-narasi yang memojokkan Islam itu makin luas dan berkembang," kata Dadang seperti dikutip di situs Muhammadiyah, Jumat (24/9/2021).


"Ada juga Islam yang diidentitaskan dengan Kadrun, itu kan yang pakai jilbab, kerudung disebut kadrun. Orang yang pakai kopiah, pake sarung disebut Kadrun. Bahkan ada yang mengatakan santri-santri itu calon teroris," imbuh Dadang.


Atas hal tersebut, Dadang meminta semua pihak untuk tidak marah. 


Dadang meminta umat Islam tak merespons berlebihan.


"Bahkan banyak sekali memang narasi-narasi yang tidak enak bagi kita. Yang membikin kita marah. Tapi tidak usah marah sebenarnya. Karena di Al-Quran disebut 'wa idza khotobahumul jahiluna qalu salama'. Kalau orang-orang bodoh itu ngomong kepadamu, jangan diresponlah, biasa aja. Kalau direspons mereka makin besar ketawa, makin merasa ditanggapi," pesannya.


Dadang menyebut jika hinaan di media sosial itu direspons, para pelakunya bakal senang. 


Dadang meminta hal tersebut dijadikan angin lalu.


"Kalau kita tidak menanggapi, mereka seperti halnya meninju kapas atau sesuatu yang tidak ada dayanya, plong begitu. Mereka kecewa biasanya. Tapi kalau kita respons dengan respons-respons yang sangat besar mereka senang, bahkan mereka makin menjadi-jadi. Dan kita harus tahu bahwa medsos mereka makin naik dan makin banyak uang yang mereka hasilkan," kata Dadang.


"Kalau kata orang Sunda anggap saja angin lalu, angin yang keluar dari tubuh kita. Tidak usah terlalu serius selama mereka tidak mengancam keamanan dan jiwa kita. Tapi kalau sudah mengancam keamanan dan jiwa kita ya kita mempertahankan diri dengan cara yang legal dan tidak melanggar hukum yang ada di Indonesia," sambung Dadang. [Democrazy/detik]

Penulis blog