POLITIK

Sampaikan Ciri-ciri PKI Berkembang di Indonesia, Gatot Nurmantyo: Mereka Ingin Merebut Kekuasaan dan Terus Berkuasa!

DEMOCRAZY.ID
September 26, 2021
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Sampaikan Ciri-ciri PKI Berkembang di Indonesia, Gatot Nurmantyo: Mereka Ingin Merebut Kekuasaan dan Terus Berkuasa!

Sampaikan Ciri-ciri PKI Berkembang di Indonesia, Gatot Nurmantyo: Mereka Ingin Merebut Kekuasaan dan Terus Berkuasa!

DEMOCRAZY.ID - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menyampaikan ciri-ciri PKI yang berkembang di Indonesia.


Ia mengulas ciri-ciri itu dalam acara diskusi virtual Forum Diskusi Guru Besar dan Doctor Insan Cita, bertemakan "TNI vs PKI", Minggu malam (26/9).


"Jadi memang saya sampaikan di sini sebelum bangsa ini merdeka memang PKI ini adalah punya antropologi budaya pemberontakan. Pemberontakan ini ditumpas karena kondisi persenjataannya tidak sehebat Belanda,” ucap Gatot di acara virtual tersebut.


Dia menambahkan, tujuan pendirian PKI adalah membuat Republik Indonesia berkiblat kepada Uni Soviet.


“Sangat jelas bukan sebagai peran patriotisme kebangsaan Indonesia, karena tidak dilakukan bersama-sama dengan seluruh kekuatan bangsa lainnya, tetapi semata-mata hanya sebagai untuk merebut kekuasaan dan berkuasa,” katanya.


Yang kedua, kata Gatot, ciri dari PKI yakni merebut kekuasaan dan berkuasa. 


Awalnya di tahun 1926, lalu di tahun 1948, dan terakhir di tahun 1965.


Gatot mengingatkan bahwa ada yang perlu dicermati setelah PKI ditumpas dan terus menerus diawasi oleh Belanda, hanya dibutuhkan waktu 20 tahun, atau setelah 4 tahun Indonesia merdeka PKI kembali melakukan kebiasaannya memberontak.


"Bayangkan bagaimana suasana kebangsaan kita tahun 1948 negara Indonesia yang usianya masih sangat belia serta terjadi megapolitik yang sangat tinggi juga sedang menghadapi agresi militer belanda peluang ini dimanfaatkan untuk kudeta pada tahun 1948,” ucapnya.


Kemudian ciri khas PKI yang ketiga, lanjut Gatot, yakni melakukan penculikan, penganiayaan terhadap warga sipil, polisi dan juga ulama.


“Tapi melakukan operasi militer terutama dilakukan oleh pasukan Siliwangi pada akhir november 1948 pemberontakan PKI dapat ditumpas dengan ditembak matinya Muso, dan kemudian menyerahnya Amir Syamsuddin,” ujarnya.


"Ini benar-benar harus kita waspadai,” demikian Gatot.


Sejumlah profesor dan doktor sejarah perpolitikan Tanah Air menanggapi pernyataan dari Gatot Nurmantyo, antara lain ProfSiti Zuhro sebagai pengantar.


Yang menjadi penanggap atas diskusi virtual tersebut yakni Prof Bagir Manan, Dr Fahmi Idris, Prof Aminuddin Kasdi, Dr MS Kaban dengan dimoderatori oleh Prof Asep Saeful Muhtadi dan Dr Ilah Holila. [Democrazy/rmol]

Penulis blog