PERISTIWA POLITIK

Risma Terlihat Kembali Marah-marah, Kali Ini Saat Kunjungi Bank Riau

DEMOCRAZY.ID
September 01, 2021
0 Komentar
Beranda
PERISTIWA
POLITIK
Risma Terlihat Kembali Marah-marah, Kali Ini Saat Kunjungi Bank Riau

Risma Terlihat Kembali Marah-marah, Kali Ini Saat Kunjungi Bank Riau

DEMOCRAZY.ID - Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini mengingatkan bank penyalur untuk membuka blokir terhadap sejumlah kartu bantuan sosial (Bansos) untuk keluarga penerima manfaat (KPM) di Provinsi Riau.


"Ini yang blokir pihak bank, Kemensos belum melakukan pemblokiran kartu. Kasihan bantuannya belum diambil, saya minta semua blokir dibuka hari ini. Kita buka semua blokir di Riau, kalau satu-satu susah nanti," kata Risma saat melakukan pertemuan bersama pendamping PKH, BPNT, Himbara penyalur dan Kepala Dinas Sosial se-Riau di Pekanbaru, Selasa (31/8).


Risma mengatakan berdasarkan data yang direkap, setidaknya ada lima kabupaten/kota di Riau yang menyampaikan laporan tidak transaksi dan tidak terdistribusi tahap I dan II, yakni Pekanbaru, Pelalawan, Rokan Hulu, Indragiri Hilir, dan Kampar.


Risma menyebut, dari 72.766 keluarga penerima manfaat (KPM) KPH di lima daerah tersebut, pada tahap I terdapat 74 KPM tidak terdistribusi dan 202 KPM tidak bertransaksi. 


Sedangkan pada tahap II, terdapat 822 KPM tidak terdistribusi dan 2.662 KPM tidak bertransaksi.


"Ini persoalannya banyak kartu yang belum didistribusikan dan terblokir. Kok bisa belum didistribusikan, di mana kartunya sekarang? Saya minta hari ini juga didistribusikan, yang diblokir segara buka blokirnya. Bapak dosa lho kalau tidak menyalurkan, ini hak orang miskin," tegas Risma.


Kebijakan tersebut disampaikan Risma terkait pemerintah memberikan kemudahan untuk pencairan bantuan sosial dari Kementerian Sosial (Kemensos) bagi warga yang berada di daerah perairan dan pulau terpencil di Provinsi Riau.


Risma menjelaskan pihaknya melakukan pendekatan geografis, konsepnya untuk warga yang berada di wilayah kepulauan, perairan dan terpencil. Bank-nya jauh, sehingga pihak bank yang harus datang. 


Artinya, kata dia, supaya warga bisa mencairkan bantuan, bank harus mendatangi pulau tersebut, apalagi kalau punya nasabah 20-50 orang.


Ia mencontoh kasus di Pelalawan, Riau, ada satu penerima bansos yang belum bertransaksi atau mencairkan bantuannya karena terkendala biaya transportasi.


"Sebab, biaya transportasi yang dikeluarkan untuk naik pompong atau perahu mesin tidak sebanding dengan bantuan yang akan diterima. Selain itu, jarak tempuhnya mencapai 4 jam untuk mencapai bank terdekat di provinsi tetangga, Kepulauan Riau," katanya. [Democrazy/cnn]

Penulis blog