POLITIK

Jika Siap Nyapres di 2024, Refly Harun Beberkan 'Dua Tantangan' yang Harus Dihadapi Anies Baswedan

DEMOCRAZY.ID
September 12, 2021
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Jika Siap Nyapres di 2024, Refly Harun Beberkan 'Dua Tantangan' yang Harus Dihadapi Anies Baswedan

Jika Siap Nyapres di 2024, Refly Harun Beberkan 'Dua Tantangan' yang Harus Dihadapi Anies Baswedan

DEMOCRAZY.ID - Dukungan terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menjadi calon presiden (nyapres) di tahun 2024 mendatang terpantau semakin mencuat di ruang publik.


Pasalnya, Anies Baswedan kerap masuk ke dalam tiga besar calon presiden yang elektabilitasnya tinggi, bersama Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.


Tak hanya dari publik, Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun juga turut mendukung Anies Baswedan untuk nyapres di 2024.


Sebab, ia mengaku ingin menikmati debat antara Anies Baswedan dengan Ganjar Pranowo atau siapapun yang merasa pantas jadi presiden Indonesia berikutnya.


"Saya ingin menikmati bagaimana seorang Anies berdebat dengan Prabowo, Ganjar, Ridwan Kamil, Gatot Bramantyo, Rizal Ramli, siapapun yang merasa pantas menjadi pemimpin Indonesia di masa yang akan datang," kata Refly Harun dikutip dari kanal YouTube-nya, Minggu, 12 September 2021.


Namun sebelum ke tahap itu, Refly Harun memyingkap dua tantangan yang harus Anies Baswedan hadapi.


Menurutnya, yang pertama, eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu harus memiliki jaringan partai politik (parpol) yang luas.


Jika dibandingkan dengan jaringan parpol Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo saat ini, lanjut dia, tentu Anies Baswedan kalah telak.


"Kalo mau bertarung di 2024, maka ya Anies Baswedan harus memiliki jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia," ujar Refly Harun.


"Bisa dikatakan, keunggulan dari Prabowo adalah jaringannya, keunggulan dari Ganjar, kalo dicalonkan, adalah jaringannya. Sementara Anies Baswedan tidak memiliki jaringan parpol yang relatively solid," sambungnya.


Kemudian tantangan yang kedua, lanjut Refly Harun, yakni berkaitan dengan dugaan permufakatan jahat istana dan presidential threshold.


Harus dipastikan bahwa pemilu 2024 nanti tidak dikuasai oleh 7 parpol koalisi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) atau terbuka untuk parpol di luar istana.


"Tentu tantangan kedua adalah memastikan, seperti saya sering sebutkan, bahwa pasti demokrasi 2024 itu tidak tertutup hanya calon istana saja, tetapi bisa diikuti orang-orang di luar koalisi istana," tuturnya


Lebih lanjut, Refly Harun berharap jika skenario permufakatan jahat dan presidential threshold yang ia duga tidak terjadi dan Anies Baswedan bisa nyapres di 2024.


"Saya berharap presidential threshold nol, kemudian banyak calon yang bisa mencalonkan diri, termasuk Anies Baswedan," tandasnya. [Democrazy/btp]

Penulis blog